ITS News

Minggu, 29 September 2024
20 Februari 2006, 16:02

MeBox, Bengkel Sepeda Motor Berjalan Karya ITS

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Rancangan Unggy diberi nama MeBox atau Mechanical Box, sebuah desain boks yang diperuntukkan sebagai tempat menaruh perkakas atau peralatan standar untuk keperluan memperbaiki sepeda motor. Desainnya menarik dan tidak mengganggu pengendara. Bukan hanya itu, kalau desain boks umumnya cukup mengganggu ketika hendak mengisi bahan bakar, desain yang diciptakan Unggy lebih praktis, dengan dilengkapi rel pada tumpuan bagian bawah, sehingga boks bisa digeser dan tidak perlu diturun-naikkan ketika hendak mengisi bensin.

”Konsepnya sebenarnya sederhana, saya melihat pertambahan sepeda motor sedemikian pesat, pertumbuhan perkembangan bengkel juga demikian. Tapi belum terpikirkan bagaimana jika ada orang yang karena kesibukannya tidak sempat ke bengkel untuk menservis kendaraannya. Belum lagi jika ada seorang perempuan yang enggan ke bengkel karena melihat bengkel identik dengan laki-laki,” kata Unggy, Sabtu (18/2) siang setelah menerima hadiah pertama berupa satu buah sepeda motor.

Atas pertimbangan-pertimbangan itulah, katanya menjelaskan, ia mencoba mendesain agar motor bisa digunakan tidak hanya untuk berkendara, tapi bisa menghasilkan atau produktif sesuai dengan tema lomba Motor Produktif (Motif). ”Maka terpikirlah saat itu untuk menciptakan boks yang berfungsi mengangkut semua perkakas termasuk kompresor untuk kepentingan servis sepeda motor,” kata mahasiswa kelahiran Jember, 4 Februari 1982 ini.

Kebetulan, Unggy memang memiliki usaha pembuatan plastik dan fiber serta cuting stiker, sehingga tidak membutuhkan waktu lama untuk mewujudkan hasil desain. ”Kalau membuat bendanya untuk kepentingan lomba saya lakukan hanya dalam satu minggu. Tapi menemukan konsepnya jauh sebelum lomba digelar. Saya sendiri awalnya menyiapkan ini untuk tugas desain di jurusan, kemudian saya ikutkan lomba,” kata anak pertama Heru Prijantono dengan Titik Indiarwati ini.

Dikatakannya, rancangannya itu cukup istimewa, selain dilengkapi lampu penerangan untuk kemungkinan memperbaiki sepeda motor pada malam hari, di bagian bawah dekat boks juga dilengkapi alat untuk men-charger hand pohone. ”Karena konsepnya bengkel berjalan, maka bisa saja pemilik bengkel kehabisan baterai di tengah jalan, sehingga tidak bisa dihubungi oleh konsumennya. Nah untuk itu disiapkan charger untuk hand phone agar tiap saat bisa dihubungi,” katanya.

Untuk melengkapi itu, Unggy melakukan modifikasi dari aki yang ada di sepeda motor bebek yang dideasin untuk mengangkut Mebox itu. ”Kalau aki standar dari motor bebek hanya 0,6 Ampere, maka saya mengganti dengan aki dari motor laki yang mampu mengalirkan arus hingga 10 amper, sehingga selain bisa untuk men-charger baterai hand phone juga bisa untuk penerangan dan menghidupkan kompresor,” katanya.

Berapa biaya yang dibutuhkan untuk melengkapi sepeda motor dengan MeBox? ”Tidak terlalu mahal, untuk membuatnya saya hanya membutuhkan biaya sebesar Rp 1,8 juta, termasuk peralatan servis standar. Kalau mau dihitung, dalam waktu sebulan dan bekerja selama 20 hari dimana tiap hari menerima paling banyak 5 kali panggilan, maka dalam sebulan modal pembuatan itu sudah kembali. Itu belum termasuk keuntungan jika saat menservis dibutuhkan penggantian spare-part lainnya,” katanya.

Unggy yakin hasil rancangannya itu sangat memungkinkan untuk diwujudkan dalam skala massal, karena boks yang dibuatnya itu mampu memuat cukup banyak perkakas untuk standar servis dan beberapa suku cadang yang umum digunakan saat perbaikan sepeda motor. ”Tapi ia tidak akan memproduksinya lagi, kecuali untuk kepentingan lomba, karena semua hak kini telah menjadi milik panitia sesuai dengan peraturan dalam lomba. Tapi tidak menutup kemungkinan jika pihak panitia kemudian mau memesannya kembali untuk kepentingan produksi secara massal,” katanya.

Harapan Unggy, kini tidak ada lagi alasan untuk menunda untuk menservis atau memperbaiki sepeda motor dalam kondisi apa pun, termasuk bagi perempuan, karena melalui MeBox itu kini bengkel sudah bisa bergerak dan mendatangi konsumennya diamana dan kapan pun. (Humas/ftr)

Berita Terkait