ITS News

Minggu, 29 September 2024
01 Maret 2006, 16:03

Pengumuman Hasil Tes CPNS Dipastikan Lewat Internet

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Kepastian cara pengumuman melalui internet itu diungkapkan Ketua Puskom ITS, Dr Ir Ari Santoso DEA, Rabu (1/3) siang, saat menerima anggota Komisi A DPRD Surabaya yang melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke Kampus ITS berkait dengan pemeriksaan hasil tes.
  
“Pengumuman melalui internet ini sudah disepakati antara Sekdaprop Jatim-Soekarwo, Badan Kepegawaian Negara (BKN) Jakarta, dan Badan Pengawas Pemprop Jatim. Bagi ITS, pengumuman melalui internet merupakan salah satu cara untuk membuktikan kalau apa yang dilakukan dalam proses CPNS benar-benar transparan,” katanya.
  
Rombongan anggota Komisi A DPRD Surabaya ketika mendapat penjelasan ini mengaku cukup puas, mengingat kemungkinan adanya para makelar yang bisa menjanjikan sesuatu kepada peserta yang jelas-jelas sudah dinyatakan diterima. Hal tersebut dipastikan tidak akan terjadi.
  
Memang selama ini disinyalir jika hanya dilakukan lewat pengumuman tertulis, ada oknum yang mencoba melakukan transaksi dan menjanjikan untuk mengusahakan seseorang peserta bisa lolos. Padahal jelas-jelas mereka yang melakukan itu hanya karena lebih dahulu atau lebih awal mengetahui hasil pengumuman.
  
Sidak yang dilakukan anggota Komisi A DPRD Surabaya, bertujuan untuk melihat sejauh mana proses pemeriksaan hasil tes CPNS. “Kami menjamin apa yang sedang dilakukan ini adalah benar-benar bersih dari KKN, mulai dari proses hingga hasil yang nanti akan diumumkan dan bisa diakses lewat internet,” kata salah seorang anggota DPRD Surabaya.
  
Sementara Rektor ITS Prof Dr Ir Mohammad Nuh DEA menyatakan, apa yang bakal dilakukan ITS hanya sebatas mengoreksi dengan terlebih dahulu melakukan validasi data yang ada, hasilnya akan diserahkan sepenuhnya kepada panitia CPNS. “Ini artinya, ITS hanya akan membantu didalam mempercepat proses pemeriksaan hasil tes. Tentu saja yang kami lakukan dengan menjunjung tinggi nilai-nilai objektivitas,” katanya.
  
Mohammad Nuh juga mengingatkan, selain membantu melakukan koreksi hasil tes secara objektif, ITS juga bisa mendeteksi secara dini terhadap terjadinya perjokian, tentu saja dengan cara melihat pekerjaan-pekerjaan yang hasilnya punya kemiripan berpola sama terhadap kesalahan soal yang dikerjakan. “Kalau jawaban sama benar kan ya wajar, tapi kalau kelirunya juga sama ini yang bisa dicurigai,” katanya menjelaskan.

Mulai kemarin, lokasi tempat koreksi lembar jawaban tes CPNS di Pusat Komputer ITS telah dijaga ketat. Tiap tamu yang hendak masuk selain diminta untuk meninggalkan kartu identitas, juga mencatatkan diri dan keperluannya. “Ini kami lakukan untuk sterilisasi lokasi ruang koreksi, agar berbagai mungkin kecurangan tidak bisa dilakukan. Bukan hanya itu, alat yang kami miliki juga mampu menditeksi kemungkinan terjadinya praktek perjokian,” kata Ari Santoso, selaku penanggungjawab prores pengkoreksian tes CPNS.
  
Ari menjelaskan, meski pihaknya telah berpengalaman lebih dari sepuluh tahun melakukan koreksi pada pelaksanaan tes perguruan tinggi negeri untuk wilayah C, tapi pihaknya tetap melakukan prosuder-prosedur standar pengamanan dokumen Negara. “Ini bagian dari keseriusan dan tanggungjawab kami di dalam menerima pekerjaan ini. Kami tidak main-main termasuk dengan penyediaan tenaga yang dilibatkan didalam proses koreksi,” katanya.
  
Diungkapkan Ari, hingga Rabu siang dari 38 kota dan kabupaten di Jatim, hanya Kabupaten Banyuwangi yang belum memasukkan berkas hingga pukul 12.00 siang. ”Kami memaklumi itu, karena di sana ditemukan seorang joki, sehingga untuk proses selanjutnya dipastikan juga molor agar tidak terjadi kecolongan pada berkas-berkas yang lain,” katanya.
  
Dikatakannya, dari berkas yang sudah masuk, hanya ada satu daerah yang keliru memberikan lembar jawaban kepada para peserta. Lembar jawaban tes pengetahuan umum (TPU) dikerjakan pada lembar jawaban tes bakat skolastik (TBS) dan begitu sebaliknya. ”Tapi karena itu disampaikan dalam berita acara, secara manual telah kami lakukan koreksi dan itu hanya pada empat ruangan atau 80 berkas,” katanya. (Humas/ftr)

Berita Terkait