ITS News

Minggu, 29 September 2024
06 Maret 2006, 20:03

Kunci Sukses, Pintar Jual Diri

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Sabtu (4/3), Himpunan Mahasiswa Teknik Elektro (HimaTektro) ITS mendatangkan Helmi Yahya, presenter kondang dengan segudang prestasi. Kedatangan Helmi di ITS kali ini bukanlah untuk menjadi presenter melainkan sebagai pembicara dalam bidang Public Speaking. Bertempat di auditorium Pascasarjana ITS, berbagai pengalaman dan tips pun dipaparkan di hadapan ratusan peserta.

Awalnya, Helmi menceritakan kondisi masa kecilnya yang jauh dari ketenaran. ”Nggak pernah terbayang, saya akan jadi seperti sekarang. Sebab kehidupan saya saat kecil memang boleh dikata sangat miskin. Ayah saya seorang ustadz dan pegawai negeri. Mungkin inilah yang mendorong saya untuk terus bekerja keras,” cerita lulusan terbaik Sekolah Tinggi Akuntansi (STAN) ini. Untuk itu, Helmi pun ingin membuktikan bahwa orang berlatar belakang seperti dirinya mampu untuk sukses. ”Ini karena pembuktian, bukan karena pintar tapi fight spighting,” katanya penuh semangat.

Pria berkacamata yang gemar berolahraga ini juga mengatakan kunci utama sukses adalah pintar untuk menjual diri. ”Untuk sukses kita harus jual diri kita. Dulu ada pepatah kalau diam itu emas, tapi sekarang diam itu ya malah goblok. Kebanyakan kelemahan kita bagaimana cara menjual diri kita, ” papar Helmi yang pernah menjadi juara baca puisi se-Sumatra selatan pada tahun 1978 ini. Menjual diri yang dimaksud di sini adalah mempunyai kemampuan yang dapat ditunjukkan ke khalayak umum.

Menurut presenter kuis Siapa Berani ini, departemen Marketing dan bagian sales merupakan yang paling kaya di antara departemen lain dalam suatu perusahaan. Ini karena kemampuan ’jual diri’ yang cukup tinggi. ”Oleh sebab itu, mari jadi teknokrat yang bisa jual diri anda. Latih kemampuan untuk pintar ngomong minimal dengan presentasi,” pesan Helmi.

Sedangkan, lanjut Helmi, untuk menjadi Public Speaker yang handal harus bisa menguasai kunci utama. ”Anda harus menguasai materi,” tegasnya. Rahasia selanjutnya adalah mempelajari audience. ” know your audience. Jika anda diminta bicara atau presentasi, maka anda harus tahu ngomong di depan siapa. Saya saja tadi tanya kepada panitia, audience apa yang akan saya hadapi nanti,” pesannya lagi.(th@/asa)

Berita Terkait