Para pembicara yang hadir dalam Opening Ceremony and Gala Dinner Joint International Conference on Civil, Enviromental, and Geo Engineering 2019

Kampus ITS, ITS News –Konferensi internasional bertajuk Environmental and Infrastructure Sustainability Toward New Industrial Era, menjadi bukti kesungguhan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) dalam menjawab tuntutan era industri yang baru. Alhasil terjalinlah kerja sama antara Fakultas Teknik Sipil, Lingkungan, dan Kebumian (FTSLK) ITS dengan Universitas Pembangunan Nasional (UPN) Veteran Jawa Timur, lewat perhelatan akbar tersebut yang digelar pada, Selasa (1/10) lalu.

Dekan FTSLK sekaligus perwakilan dari Rektor ITS, I Gede Dewa Ayu Agung Warmadewanthi ST MT PhD menuturkan bahwa konsentrasi utama dari konferensi ini terletak pada isu-isu global terkait lingkungan yang belakangan ini santer diperdebatkan. “Sebagai contoh adalah masalah penurunan kualitas lingkungan hidup dan perubahan iklim yang terjadi sekarang ini,” ujarnya saat memberi sambutan pembukaan.

Adapun sasaran yang ditargetkan dalam konferensi ini yaitu dapat menyediakan inovasi-inovasi yang mampu menjadi solusi keberlanjutan dalam menyelesaikan permasalahan-permasalahan lingkungan. “Kita berharap, melalui konferensi ini, kita bisa menemukan alternatif penyelesaian dari masalah-masalah lingkungan saat ini,” pesan wanita tamatan National Taiwan University of Science and Technology tersebut.

Dekan FTLSK I Gusti Dewa Ayu Agung Warmadewanthi ST MT PhD saat menyampaikan pidato pembukaan

Sedangkan di sisi lain Dekan Fakultas Teknik (FT) UPN Veteran, Dr Dra Jariyah MP menyampaikan bahwa kesempatan ini akan menjadi langkah strategis UPN Veteran untuk ambil bagian dalam percaturan perguruan tinggi dunia. “Kami berterima kasih karena dengan adanya kerja sama ini, pastinya akan mendorong UPN Veteran untuk membangun kooperasi dan melakukan joint research dengan banyak pihak di luar sana,” ujar wanita asal Sidoarjo tersebut.

Dekan FT UPN Veteran Jatim, Dr Dra Jariyah MP, ketika memberi sambutan dalam acara pembukaan konferensi

Tak lupa dalam agenda internasional ini, diundang pula narasumber yang sudah cakap di bidangnya yakni Prof Ir Wahyono Hadi MSc PhD. Melalui kesempatan yang diberikan dosen Departemen Teknik Lingkungan ITS ini menyinggung soal pentingnya air bersih bagi kehidupan kita. Ia mencoba menjawab krisi air bersih saat ini sebetulnya dapat diselesaikan dengan salah satu cara, yaitu dengan metode seawater atau penyulingan dan pembersihan air laut untuk dijadikan air layak konsumsi.

Lewat data yang dipaparkannya, Wahyono menyampaikan wawasan umum di mana pada dasarnya Bumi memiliki setidaknya 97% wilayah laut dari total keseluruhan pendistribusian wilayah perairannya, dan 3% sisanya adalah air tanah atau gruondwater. Dari fakta inilah, ia sangat optimis bahwa seawater bisa menjadi alternatif dalam kunci penanggulangan krisis air bersih yang kian tahun tidak bisa dibendung lagi.

Prof Ir Wahyono Hadi MSc PhD ketika memberi pemaparan materi mengenai seawater

Dari contoh persoalan air bersih itulah, pembahasan dalam konferensi internasional ini kemudian akan memberikan represi terhadap pembangunan era baru berjangka panjang yang green infrastructure serta sustainability. Yang dimana semua itu dilakukan semata-mata hanya untuk mengakomodasi kondisi lingkungan agar menjadi lebih baik. (ion32/yok)