Informasi ini disampaikan Ketua Panitia Tetap Regional III SPMB, Prof Ir Soegiono di Kampus Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya, Jumat (17/3) siang. Dengan bertambahnya satu perguruan tinggi itu, maka di regional tiga kini bergabung sebanyak 23 perguruan tinggi. Di Jatim sendiri, akan ada delapan perguruan tinggi yang bergabung masing-masing ITS, Unair, Unesa, Unijoyo, Unibraw, Universitas Negeri Malang, UIN, dan Universitas Negeri Jember.
Secara rinci, Soegiono menjelaskan bahwa jumlah daya tampung dari masing-masing perguruan tinggi memang belum ada, tapi biasanya tidak jauh dari tahun lalu. Kalau pun ada perubahan berkait dengan penambahan jumlah program studi baru. “Dengan bertambahnya satu perguruan tinggi itu, maka dipastikan jumlah daya tampung perguruan tinggi di Regional III juga bertambah. Di UIN ada 10 program studi atau jurusan yang masuk dalam pilihan SPMB, masing-masing mempunyai daya tampung untuk 40 mahasiswa,” katanya.
Menurut Soegiono, tes atau ujian SPMB dinilai masih yang paling efektif, efisien dan terbaik didalam upaya menjaring mahasiswa dari berbagai daerah. “Bahkan dari pengalaman, beberapa perguruan tinggi yang baru bergabung merasakan manfaatnya di dalam jumlah penerimaan mahasiswa. Universitas Trunojoyo di Madura dan Universitas Khairun, Ternate, Maluku Utara, misalnya mereka merasakan manfaat dengan bertambahnya peminat dan jumlah mahasiswa yang mereka terima,” jelas staf pengajar senior jurusan Teknik Kelautan ini.
Ini karena, menurut kata mantan Rektor ITS ini, melalui SPMB para calon mahasiswa tidak perlu lagi melakukan perjalanan atau membutuhkan biaya transportasi untuk bisa memilih perguruan tinggi di luar daerahnya. “Cukup mereka tes di daerahnya masing-masing dan memilih perguruan tinggi yang diinginkan yang bisa saja berada jauh dari daerahnya. Mereka yang berada di Maeruke misalnya bisa memilih perguruan tinggi yang ada di Sabang atau sebaliknya,” ujar Soegiono yang didampingi Sekretaris SPMB Regional III, Prof Dr Ir Nadjadji Anwar M.Sc .
Harga Formulir Naik
Menyinggung tentang biaya untuk pembelian formulir. Soegiono menambahkan, tahun ini biaya formulir mengalami kenaikan. Kalau tahun sebelumnya sebesar Rp 110 ribu untuk peserta yang mengambil formulir kelompok IPA atau IPS, tahun ini naik menjadi Rp 150 ribu, sedang untuk formulir IPC naik dari Rp 135 ribu menjadi Rp 175 ribu.
Ditanya kemungkinan menurunnya minat SPMB karena biayanya mengalami kenaikan dan beberapa perguruan tinggi ada yang sudah melaksanakan tes PMDK sebelum SPMB, Soegiono hanya mengatakan, pihaknya merasa yakin kalau tes SPMB masih menjadi pilihan pertama bagi para lulusan sekolah menengah atas. ”Kami berharap tidak ada penurunan, karenanya antisipasi yang dilakukan panitia Regional III akan mencetak sebanyak 90 ribu formulir masing-masing 30.800 untuk kelompok IPA, 34.900 untuk IPS dan 24.300 untuk IPC,” katanya. (Humas/rif)
Kampus ITS, ITS News – Dalam menarik para pengunjung, tidak lepas dengan faktor indahnya visual bangunan sendiri. Guna meningkatkan
Kampus ITS, ITS News — Capaian membanggakan kembali ditorehkan oleh wisudawan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS). Ia adalah Hendy Gilang
Kampus ITS, ITS News — Banyaknya persoalan sampah di Indonesia menimbulkan berbagai dilema masyarakat. Oleh karena itu, tim Kuliah
Kampus ITS, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) terus mendukung kemajuan teknologi dan pendidikan Indonesia. Kali ini,