ITS News

Minggu, 29 September 2024
22 Maret 2006, 10:03

Sebelas Robot ITS Ikuti Seleksi KRI

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Suasana di aula gedung D4 Politeknik Elektronika Negeri Surabaya (PENS) ITS terlihat ramai sejak Rabu siang (22/3). Beberapa mahasiswa tampak sibuk mempersiapkan robot untuk Kontes Robot Indonesia (KRI) dan Kontes Cerdas Robot Indonesia (KCRI) yang akan diseleksi lagi oleh dewan juri daerah Surabaya pada hari itu. Tak hanya melengkapi komponen robot yang belum terpasang, algoritma yang telah disusunpun tak luput dicek kembali oleh tim robot ini. Mereka tampak telaten mencoba robotnya berulang kali hingga dirasa cukup memuaskan. Semua itu dilakukan demi impian untuk mengikuti kontes robot yang diadopsi dari Jepang ini. “Kami mempersiapkan ini semua selama satu setengah bulan”, ujar Kristian, salah seorang peserta.

Akhirnya sore itu, dewan seleksi daerah Surabaya yang dipimpin oleh Dr Eril Mozef dan dua rekan, masing-masing berasal dari TVRI dan Dikti, datang menyaksikan penampilan dari tim robot yang akan bertanding. Namun, sebelum semua robot yang telah dibuat unjuk kebolehan, para peserta diwajibkan mempresentasikan karyanya di hadapan dewan seleksi. Meski tidak sedikit para peserta yang terlihat canggung saat menjelaskan laporannya, presentasi yang dilakukan di lantai 2 gedung D4 PENS itu dapat berjalan lancar.

Setelah dipotong istirahat dan sholat, dewan seleksi yang dikepalai dosen Politeknik Bandung ini akhirnya melakukan pengamatan terhadap robot-robot yang akan mengikuti KRI dan KCRI. Berbagai macam gerakan dilakukan untuk mengatasi hambatan yang diberikan. Khusus untuk KCRI, hambatannya adalah mematikan api lilin. Tidak hanya itu, peserta KCRI juga harus mampu menjatuhkan buzzer yang diletakkan diatas sebuah boneka. Penilaian menjadi menarik manakala banyak robot yang kebingungan untuk menentukan arah api. Belum lagi masalah klasik yaitu habisnya baterai ditengah aksi.

Berbeda dengan KCRI, tantangan yang diberikan untuk peserta KRI adalah menyusun balok-balok pada beberapa tiang yang telah dipersiapkan. Kesulitan yang banyak dihadapi oleh para peserta adalah sulitnya memberikan kontrol kepada robot secara manual. Beberapa kali balok-balok yang telah disusun jatuh karena salah kontrol.

Menilik persiapan yang dilakukan sejauh ini, para peserta terlihat optimis bahwa karya mereka akan masuk seleksi, karena selama ini kemampuan tim robot ITS tidak remeh dan selalu menggondol juara utama di ajang kontes robot nasional. Seperti yang dikatakan oleh salah satu peserta bahwa ia dan timnya sangat yakin masuk seleksi karena hambatan-hambatan yang ada mampu mereka atasi dengan baik. Selain menyelesaikan hambatan, sistem penilaian lain yang dipakai adalah penilaian dari segi kecepatan waktu. Untuk itu para peserta sangat bersemangat untuk meningkatkan kecepatan robot mereka.

Tidak hanya PENS, pada KRI dan KCRI kali ini, jurusan lain juga berencana mengikuti kontes robot yang selama ini telah mampu menunjukkan eksistensi ITS dalam dunia robotika. Teknik Fisika, Teknik Elektro, dan PPNS juga akan mengikuti kontes robot ini dengan robot-robot andalan mereka. Tercatat Teknik Elektro akan mengirimkan dua robot, Teknik Fisika hanya satu robot, dan PPNS akan mengeluarkan tiga robot.

PENS sendiri berhasil meloloskan dua robot masing-masing Chaesar dan Depth4 untuk berlaga dalam KRI dan tiga robot untuk berlaga di KRCI. Tiga robot KRCI tersebut adalah Al-Ashry untuk jenis robot beroda, AIRO yang mewakili jenis berkaki, dan yang terakhir adalah Genier yang didesain khusus untuk mengikuti lomba KCRI bidang experts. (ap/rin)

Berita Terkait