ITS News

Minggu, 29 September 2024
06 April 2006, 11:04

Siswa SMP Dibekali Ilmu tentang Semut

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Setelah seminggu sebelumnya, siswa-siswi SMU se-Jatim yang mengikuti Olimpiade MIPA nasional, dibekali dengan pembinaan ruhiyah, tiba giliran minggu ini bagi pelajar SMP yang lolos seleksi untuk mengikuti kajian serupa. Dalam hal pembekalan, ITS melakukan karantina kepada mereka demi membekali kemenangan lomba di tingkat nasional. Para siswa ini ditempatkan di Asrama ITS.

Pada Rabu (5/4), puluhan siswa-siswi SMP mengikuti kajian yang dibawakan oleh Drs. Agus Purwanto, M.Si, dosen jurusan Fisika MIPA ITS. Hujan deras tak menyurutkan pelajar yang masih mengenakan seragam ini mendengarkan dengan seksama kajian yang ditempatkan di Masjid Manarul Ilmi ITS. Ini karena materi yang disuguhkan Agus berkaitan dengan mata pelajaran yang mereka dapatkan di sekolah.

Dosen yang baru saja datang dari Jepang ini, membahas tentang keajaiban salah satu surat dalam Quran yairu surat An-Naml. Dalam surat ini diceritakan tentang semut. ”Di sini dengan kata-kata yang gamblang, Allah menceritakan tentang semut. Misalnya, semut betina menyerukan kepada pekerjanya ketika sampai di lembah. Ini artinya bahwa yang menjadi pemimpin di kalangan semut adalah ratu, sang semut betina. Karena ia mampu memerintahkan semut yang lain,” jelas Agus panjang lebar.

Selain itu, imbuh pria asal Jember ini, juga dipaparkan alasan mengapa salah satu hewan yang diceritakan adalah semut. Ini karena semut mempunyai beberapa keistimewaan yang tidak dimiliki yang lain. Pertama, semut mempunyai sistem organisasi yang bagus dan tangguh. ”Organisasinya lengkap, ada pimpinan, prajurit, pekerja. Disamping itu juga ada pembagian tugas,” jelas Agus lagi. Kedua, semut mengenal perang. ”Lebah pun tidak memiliki ini. Kalau ayam kan jika perang hanya single fighting, tapi kalau semut tuh perangnya bareng-bareng, bisa tawuran,” tandasnya dengan canda hingga membuat tawa peserta.

Selanjutnya, dalam peperangan, pihak yang menang akan mengambil harta rampasan perang. ”Rampasannnya berupa telur semut. Telur dari pihak yang kalah akan diangkut dan dirawat. Kalau mereka besar akan dipekerjakan,” tandas Agus.

Namun sayangnya, tambah dosen yang juga ahli di bidang Filsafat ini, yang membuktikan isi kandungan Quran adalah para ilmuwan barat. ”Kita asyik dengan hafidz, sedangkan yang amalkan malah orang barat,” komentar pria yang selam dua bulan menetap di Hirosyima Jepang. Oleh karena itu, Agus memberikan pesan kepada peserta. ”Kalian kurangi jam tidur, kerja keras, jangan sia-siakan usia. Tiga puluh tahun lagi menjadi tugas kalian untuk memajukan ilmu dengan meneliti kandungan AlQuran,” pesan Agus dengan semangat. (th@/rif)

Berita Terkait