ITS News

Minggu, 29 September 2024
08 April 2006, 12:04

Nazhif : Cinta Pada Allah Akan Bawa Bahagia

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Muhammad Nazhif Masykur, penulis buku "Cinta Kita Beda", menuturkan dalam buku yang ia tulis ini, ia banyak menjelaskan hubungan sepasang suami istri yang hidup dalam jalinan cinta kepada Allah. "Bila semua dilandasi karena perintah Alah, semua pasti indah. Semua jadi halal, dan bermanfaat," kata Nazhif.

Di hadapan peserta, Nazhif mencontohkan tentang indahnya cinta yang dilandasi rasa cinta kepada Allah. Dalam penulisan bukunya, ia dibantu sang istri. "Setiap ada ide baru, kami selalu berdiskusi. Nah, karena buku yang kami tulis berkaitan dengan cinta, ini semakin menambah harmonis hubungan kami berdua. Sungguh, semua ciptaan Allah itu begitu indah,"jelas Nazhif.

Namun Nazhif menandaskan bahwa ia sama sekali tak menganjurkan para peserta untuk buru-buru menikah. "Saya tak bermaksud mengiming-imingi anda tentang indahnya bersuami istri, namun hal ini saya harapkan bisa memacu anda untuk terus memperbaiki diri untuk dapat memasuki jenjang pernikahan yang dilandasi dengan rasa cinta kepada Allah," terang Nazhif.

Dalam kesempatan itu, nazhif juga memberi anjuran kepada peserta untuk tetap menjaga diri dalam bergaul, terutama kepada peserta putri. "Hati-hati bagi akhwat-akhwat (putri,red), kalau anda sudah dihubungi oleh ikhwan (pria,red) untuk kepentingan yang yang ga genah, karena sesungguhnya anda dalam keadaan yang berbahaya," jelas Nazhif. Ia melanjutkan bahwa bila kaum lelaki sudah banyak berkomunikasi dengan wanita, pasti ada misi-misi tertentu yang ingin ia dapatkan dari wanita tersebut.

Namun sang wanita, kebanyakan menanggapi hal tersebut dengan perasaan, karena memang perasaan wanita amat halus. Sehingga bila sang wanita sudah jatuh hatinya, pada keadaan itulah yang paling berbahaya, karena misi sang pria akan mudah terlaksana.

Nazhif juga menjelaskan, bahwa wanita memiliki hak yang sama dalam soal pinangan. "Akhwat dalam Islam juga diberikan hak untuk meminang seorang ikhwan, ini juga terjadi dengan putri Umar, yang saat itu meminang Abu Bakar dan Ustman. Namun Allah berkehendak lain, ternyata pinangan tersebut malah disambut oleh Nabi Muhammad SAW. Jadi tak ada masalah jika wanita meminang terlebih dahulu, asal si akhwat merasa ikhwan pilihannya itu lebih baik dari dia dalam penguasaan ilmu," jelas Nazhif.

Nazhif berpesan terutama kepada peserta agar selalu sabar dengan keadaan linngkungan."Lingkungan masyarakat kita memiliki adat istiadat tersendiri. Sulit memang menjelaskan budaya Islam kepada teman, saudara, atau bahkan kepada orang tua kita. Namun yang paling penting bila anda menghadapi masalah tersebut, jangan sampai putus asa bila lingkungan anda belum paham dengan Islam. Tetap berjuang, jaga diri dan hati anda semua," pungkas Nazhif.(jie/rif)

Berita Terkait