ITS News

Minggu, 29 September 2024
26 April 2006, 09:04

Kampanye Kandidat Presiden BEM, 3 Calon Menolak ITS BHP

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Setelah kampanye lisan putaran pertama Selasa (25/4) kemarin dilaksanakan di Jurusan Teknik Mesin, Rabu (26/4) kampanye putaran kedua dilaksanakan di kantin Jurusan Teknik Informatika. Dihadiri puluhan mahasiswa, kampanye ini tetap berlangsung damai dengan sesekali diiringi sorak sorai para pendukung para kandidat. Kampanye lisan tahun ini direncanakan berlangsung di tujuh titik di dalam kampus ITS. "Kampanye pertama Selasa kemarin dilaksanakan di Mesin, Kedua sekarang ini di Teknik Informatika, rencananya besok Kamis di Sipil, dan untuk Minggu depan kami akan melaksanakan kampanye di PENS, Deteksi, Kantin Pusat dan di FTK," ungkap Ketua KPU, Aris Prasetyo saat ditemui ITS Online di tempat kampanye.

Dikatakannya pula, sampai saat ini belum ada pelanggaran serius yang dilakukan ke-enam kandidat maupun tim suksesnya. "Pelanggaran yang terjadi masih belum seberapa, paling banyak waktu kampanye lisan. Kami sudah berikan beberapa peringatan kepada pihak-pihak yang melanggar, kami juga belum menjatuhkan sanksi," terang Pras.

Dalam kampanye putaran kedua kemarin, para mahasiswa yang datang tak hanya dari Jurusan Teknik Informatika saja. Tercatat beberapa mahasiswa dari kampus yang letaknya agak "jauh" dari kampus Teknik Informatika juga datang untuk menyaksikan kampanye tersebut. Tak hanya ingin melihat calon yang akan ia pilih, antusiasme para mahasiswa naik saat kesempatan bertanya kepada para kandidat diberikan.

Fathiq, salah seorang mahasiswa asal Teknik Informatika menanyakan, bagaimanakah tanggapan para kandidat terhadap ITS BHP, serta langkah konkrit yang akan dijalankan. Menjawab pertanyaan tersebut, keenam calon memberikan pendapat serta tanggapan yang berbeda-beda. Sebanyak tiga kandidat Presiden BEM menyatakan menolak terhadap ITS BHP.

Dimulai dari Detak Yan pratama, ia menyatakan bahwa dirinya secara tegas menolak ITS BHP. "Saya kurang setuju jika ITS dijadikan BHP, karena dalam draft RUU tercantum jelas beberapa hal yang sangat merugikan mahasiswa, kalaupun itu terjadi kami akan berusaha ngomong-ngomong sama Pak Rektor, semoga saja beliau dapat menerima saran serta masukan dari kami," kata Detak.

Senada dengan Detak Yan Pratama, Nuchan menyatakan menyatakan menolak ITS BHP. Ia menyatakan bahwa dalam draft RUU BHP, karena ada beberapa hal yang merugikan mahasiswa. Tak jauh beda dengan solusi yang diberikan Detak, Nuchan menyatakan akan terus memperjuangkan ITS jangan sampai menjadi BHP. Dan kalaupun keputusan tetap ITS menjadi BHP, Nuchan menyatakan jika ia menjadi Presiden BEM, maka sudah menjadi tugasnya untuk mengawal ITS BHP.

Lain lagi dengan Dhirayanthi. Satu-satunya kandidat mahasiswa ini menyatakan setuju dengan BHP. "Janganlah BHP dijadikan hal yang menakutkan, tapi kita masih punya wadah untuk mengawal ITS BHP. Segala aspirasi kita semua dapat tersalurkan lewat BEM, lagian rektorat pasti membuka jalan dialog jika kita bicara baik-baik," kata mahasiswi Teknik Kelautan Angkatan 2002 ini.

Namun Danang Rakatungga, kandidat dari Jurusan Teknik Sipil ini dengan tegas menyatakan menolak ITS BHP. Kandidat Presiden BEM yang mengusung makna kata cinta di dalam setiap kampanye ini mengatakan bahwa di dalam RUU BHP sudah jelas bahwa BHP sangat merugikan mahasiswa. Oleh karena itu ia menyatakan akan terus mempertahankan ITS jangan sampai menjadi BHP.

Lain lagi dengan tanggapan Rio Muhammad. Ia tak memberikan jawaban yang pasti tentang sikapnya dengan ITS BHP. Namun dia memberikan beberapa solusi serta langkah yang akan ia lakukan."Beberapa bulan yang lalu kawan-kawan kita dari KM UGM datang ke gedung DPR-RI. Mereka memberikan beberapa solusi aplikatif tentang beberapa hal yang menyangkut kepentingan mahasiswa dalam RUU BHP. Yang akan saya lakukan tak akan jauh dari itu, marilah kita kaji bersama RUU tersebut. Tentunya dengan komunikasi yang baik, pihak yang berwenang akan menerima kita," jelas Rio. Mahasiswa semester 8 Jurusan Teknik Geodesi ini juga menyatakan akan terus mengawal pelaksanaan ITS BHP.

Tak jauh beda dengan Rio, Azruldin Azis menyatakan akan terus mengawal pelaksanaan ITS BHP. Arul juga tak memberikan jawaban yang pasti tentang sikapnya terhadap ITS BHP. Menanggapi beberapa tanggapan dari para kandidat, Fathiq, mahasiswa yang mengajukan pertanyaan mengaku agak sedikit kecewa dengan beberapa calon."Beberapa calon dengan mudah mengatakan menolak, namun saya belum menemukan solusi aplikatif dari mereka. Bahkan ada calon yang kurang jelas sikapnya, ya nggak apa-apalah Mas, ini kan proses pembelajaran," kata Fathiq. (Jie/ftr)

Berita Terkait