ITS News

Minggu, 29 September 2024
18 April 2006, 15:04

Persiapan KPU Menyongsong Pemira

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Ditemui di Sekretariatnya, Ketua KPU, Aris Prasetyo mengatakan bahwa rencananya mulai tanggal 22 April sampai tanggal 5 Mei mendatang akan dilaksanakan kampanye dari para kandidat calon presiden BEM. Keenam kandidat tersebut adalah Dirayanti B (Teknik Kelautan ’02), Detak Yan Pratama (Teknik Fisika ’02), Asruldin Azis (Teknik Elektro ’03), Danang Rakatungga (Teknik Sipil ’02), Rio Muhammad (Teknik Geodesi ’02), dan Nuchan (Teknik Sistem Perkapalan ’03).

"Selama dua Minggu, kami rencanakan para kandidat akan kampanye di kampus ITS, setelah itu tanggal 6 sampai 8 Mei adalah hari tenang, baru hari selanjutnya Pemira," ungkap Prasetyo. Ia menjelaskan bahwa jadwal dan mekanisme kampanye enam calom presiden BEM tersebut sepenuhnya akan diatur KPU.

Ditanya tentang kesiapan KPU menghadapi Pemira, Prasetyo mengaku KPU juga sudah siap menyongsong Pemira yang akan dilaksanakan Mei mendatang. "Kalau dihitung dalam persen, Insya Allah 80 persen kami sudah siap," ungkapnya. Prasetyo mengaku bahwa perhatian terbesar KPU saat ini adalah kepada masalah teknis. Dikatakannya, bahwa secara teknis pelaksanaan Pemira tahun ini tak jauh berbeda dengan Pemira tahun lalu. Pemira tetap dilaksanakan di beberapa titik di kampus ITS dan melibatkan Panitia Pemilihan Umum (PPU) dari masing-masing jurusan.

Diungkapkannya pula, KPU juga telah mencetak sebanyak 25.000 kertas suara. Untuk jumlah sebanyak itu, KPU menghabiskan dana enam juta rupiah. "Alhamdulillah dana yang turun sudah mencukupi untuk cetak kertas suara. Karena kami kaget sekali waktu survey harga cetak, harganya naik 100 persen. Tahun lalu untuk kertas suara cuma menghabiskan tiga juta saja, kini untuk jumlah segitu menghabiskan dana enam juta," ungkap Prasetyo. Sampai saat ini ia mengaku pengeluaran KPU sepenuhnya ditanggung oleh BEM ITS. Hal ini dikarenakan dana dari Ikoma dan SPP-DPP belum cair.

Prasetyo kemudian mengungkapkan ada beberapa hambatan yang dihadapi KPU. "Tahun ini KPU ada sebelas orang termasuk saya, waktu pertama dulu kami sangat kesulitan dalam koordinasi, karena padatnya jadwal kuliah masing-masing anggota. Akhirnya kami sepakat rapat di malam hari bertempat di ruang baca perpustakaan ITS," jelasnya. Namun karena suasana serta keadaan yang kurang kondusif, ungkap Prasetyo, akhirnya segala kegiatan KPU kini dialihkan ke gedung BAAK lantai tiga yang dulu digunakan sebagai sekretariat Legislatif Mahasiswa (LM).(jie/ftr)

Berita Terkait