ITS News

Jumat, 04 Oktober 2024
22 Oktober 2019, 19:10

Angkat Jasa Buang Sampah, Bye Sampah Sabet Best Presentation

Oleh : itsojt | | Source : ITS Online

Nabila Firyal Adiba(kiri), Farrel Yovandi(tengah), dan Syifa Vici(kanan) saat berpose bersama pada Ideanation Competition

Kampus ITS, ITS News – Keberadaan sampah masih menjadi permasalahan yang belum dapat diselesaikan. Merasa miris, tiga mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menyediakan platform penyedia jasa pembuangan sampah. Berkat idenya, tim ini meraihi Best Presentation dalam IDEANATION Competition 2019, Minggu (20/10).

Mereka adalah Farrel Yovandi, Nabila Firyal Adiba, dan juga Syifa Vici yang tergabung dalam Tim Bye Sampah. Dalam kompetisi yang berlangsung di Sekolah Bisnis Institut Pertanian Bogor (IPB) itu, Bye Sampah menawarkan ide berupa platform penyedia jasa pengambilan dan pembuangan sampah.

Menurut Farrel, cara kerja dari platform-nya cukup sederhana. Pelanggan hanya perlu membuat pesanan, dan melakukan pembayaran melalui membership yang disediakan untuk paket bulanan atau tahunan. Setelah melakukan pemesanan, kurir akan mengambil sampah, dan sistem akan otomatis mengarahkan pembuangan sampah tersebut ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) terdekat. Sampah yang telah terkumpul langsung diolah menjadi produk dan ada juga yang dijual. “Kita juga bekerja sama dengan TPA dan komunitas daur ulang,” ungkapnya.

Tim Bye Sampah setelah keluar sebagai juara Best Presentation IDEANATION Competition 2019

Bye Sampah juga menawarkan program standarisasi untuk tong sampah yang mereka jual, manfaatnya pelanggan bisa mendapatkan gratis pengambilan sampah sebanyak tiga hingga lima kali. Selain itu, poin hasil penukaran sampah yang didapat bisa ditukar dengan produk recycle yang mereka buat. “Memang imbasnya kecil bagi beberapa orang, namun kita berprinsip bahwa dari hal kecil bisa menjadi besar,” tambah Farrel.

Mahasiswa asal Jakarta menambahkan, idenya difokuskan untuk membantu masyarakat, yang belum memiliki pekerjaan layak. Lebih lanjut, ide ini terinspirasi dari anak kecil yang memungut sampah untuk dijual. “Dari situ kepikiran bagaimana cara mengurangi sampah sekaligus menaikkan taraf hidup masyarakat,” paparnya.

Menurut Farrel, aspek penting yang dinilai terletak pada masalah yang diangkat, solusi yang ditawarkan, target konsumen, profit, serta teknik presentasi. Dari beberapa aspek tersebut, tim ini berhasil memperoleh best presentation sebab juri terkesan dengan formasi presentasinya. “Menurut juri, power point dan penyampaian kami sederhana, padat, jelas, dan mudah dimengerti, semua informasi dapat tersampaikan secara baik,” jelas Farrel.

Tantangan paling sulit mereka rasakan ketika mencari ide dan konsisten dalam pengerjaannya. Banyak tim yang berhenti di tengah jalan karena tidak konsisten dan sibuk dengan urusan masing-masing. Untuk mengatasi hal tersebut, mereka membagi tugas dan bertemu sesekali untuk membahas ide mereka. “Bersyukur kami bisa melewatinya hingga sampai di tahap ini,” pungkas  Farrel. (ion14/hen)

Berita Terkait