ITS News

Minggu, 29 September 2024
16 Mei 2006, 16:05

Dosen ITS Kenalkan Metode Baru Penelitian Arsitektur

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Dosen senior Jurusan Arsitektur ITS ini menyadari akan pentingnya sebuah metode penelitian bagi calon sarjana atau mahasiswa arsitek, karena itu ia kemudian berupaya untuk membuat sebuah buku tentangnya. ”Selama ini penelitian-penelitian arsitektur menggunakan pendekatan-pendekatan ilmu sosial, sehingga seringkali kesimpulan dan rekomendasinya kemudian tidak tepat seratus persen. Kini dengan metode space syntax, kedepannya hasil-hasil penelitian arsitektur terutama di bidang perumahan dan permukiman, makin valid,” katanya dalam acara peluncuran dan bedah buku, Senin (15/5) siang di Kampus ITS.

Buku berjudul ”Penelitian Arsitektur di Bidang Perumahan dan Permukiman” setebal 125 halaman lebih yang dicetak ITS Press ini memang menyajikan tentang bagaimana menentukan bentuk pendekatan penelitian, strategi pengumpulan data, teknik menyajikan data dan mengolah data atau informasi mengenai perumahan serta permukiman dalam bentuk tampilan gambar. ”Kami berharap melalui bahasan khusus di bidang perumahan dan permukiman ini, pengetahuan pendekatan penelitian yang dikaitkan dengan konsep konfigurasi ruang akan memberikan wawasan baru kepada calon sarjana aristektur,” kata doktor lulusan University of Manchester, Inggris ini.

Diungkapkan ibu dua putri kelahiran Malang, 25 Januari 1949 ini, melalui metode space syntax, sesungguhnya mahasiswa arsitektur tidak hanya dituntut untuk mengerti bagaimana mendesain permukiman dengan baik, tapi diharapkan pula paham dan mengerti tentang arah pergerakan masyarakat dalam konteks pada struktur ruang dan tata kelola kegiatan manusia. ”Melalui metode ini sesungguhnya kita sudah dapat memprediksi apakah sebuah bangunan arsitektur seperti mall dan plasa akan mampu menarik orang untuk datang atau tidak. Ini menjadi sesuatu yang penting agar proyek-proyek pembangunan tidak mubazir dan rugi bagi investor,” kata peraih Sir Robert McDougall Scholarship Fund yang dikelola oleh The Univesrity of Manchester Awards and Examination Office tahun 1998 lewat karyanya berjudul ”Spatial Patterning and Tourism on Mount Bromo, Indonesia” ini.

Dikatakan Endang, buku yang disusunnya itu berangkat dari Mata Kuliah Penelitian Arsitektur, dimana seorang mahasiswa dituntut untuk dapat mengumpulkan, menyajikan dan mengolah data dengan benar. ”Kalau selama ini penelitian arsitektur lebih mengandalkan pada intuitif, maka diharapkan melalui metodologi ini kebiasaan untuk mengandalkan data-data intuitif akan dihindari, mengingat semuanya dapat dikuantifikasikan,” katanya.

Pembaharuan

Bagaimana pandangan pakar statistika berkait dengan buku itu? Drs Kresnayana Yahya MSc, yang melakukan bedah buku pada acara peluncuran itu mengatakan, buku yang ditulis Endang ini merupakan pembaharuan dalam model penelitian arsitektur yang mengarahkan penelitian perumahan dan permukiman makin mendasarkan pada struktur tata ruang-tata kelola kegiatan manusia dengan unsur pembentukan yang sangat kuantitatif dari urusan yang kualitatif dan komplek.

”Konversi dan transformasi melalui space syntax merupakan suatu kemajuan yang sangat berharga untuk membangun kajian permukiman dan perumahan. Analisa yang mampu dikembangkan setelah identifikasi dan kategorisasi akan menghasilkan pola atau patterns yang dapat menjadi dasar dari desain arsitektur yang makin punya nilai bakuan,” katanya.

Sebagai seorang statistikawan, Kresnayana menilai, buku ini akan sangat berharga bukan hanya bagi kemajuan metodologi penelitian yang makin spesifik untuk bidang perumahan dan permukiman, tapi juga dapat memperkaya pengetahuan orang statistik dalam menganalisis dan memperlakukan data untuk multi varian analisis. ”Bagi mahasiswa buku ini akan sangat bermanfaat untuk membangun wacana baru agar mahasiswa dapat menjadi peneliti yang baik,” katanya. (Humas/ftr)

Berita Terkait