ITS News

Minggu, 29 September 2024
19 Mei 2006, 12:05

Prof. Zaini: Untuk Riset IT, Tengok lah Thailand

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Prof Dr Ir Zaini Ujang dari Universiti Teknologi Malaysia (UTM), mengungkapkan bahwa negara yang paling baik dalam pelaksanaan riset IT adalah Thailand. “Riset Malaysia tak baik untuk kasus ini, jadi anda coba tengok lah Thailand. Karena paling bagus kemajuan IT adalah Thailand,” kata Zaini dengan menggunakan bahasa Melayu yang khas. Padahal tiap tahun kerajaan Thailand mengalokasikan dana untuk riset hanya sebesar USD 20 ribu saja. "Nothing’s impossible! Dana ini dibagi untuk 3000 student-nya. Namun, dengan dana yang kecil, perkembangan IT di sana malah melaju pesat,” ungkapnya.

Sedangkan di negara Malaysia sendiri, imbuh Zaini, mengalokasikan dana untuk riset minimum sekitar 20 juta ringgit per tahun. ”Memang funds untuk riset tidak ada masalah. Di Malaysia cukup pesat, kerana memang bertumpu utama pada riset. Apalagi juga plus dapat dana konsultasi riset 30 hingga 40 juta (ringgit, Red) per tahun,” papar pria berkacamata ini.

Saat ini, lanjut profesor muda di UTM tersebut, masalah yang paling penting dalam kendala di riset adalah sistem. ”Yang penting sistem, bukan siapa yang buat. Di malaysia orang tahu jika semua bangunan di sana orang Indonesia yang buat. Oleh kerana itu, ayo bangun sistem yang baik untuk kepentingan riset,” tandasnya.

Terlebih, kata pria berkumis ini, sistem pun dapat dibuat oleh profesor yang dimiliki negara itu. ”Kalau tak ada itu sukar untuk bermula bentuk sistem riset. Dan profesor yang hebat bukanlah kedudukannya di luar, tapi di lab. Kerana yang dilihat bukan pada gelar tapi pada kontribusinya. Sebab banyak mereka yang tertulis di paper tapi physicly-nya nggak ada,” tuturnya. Oleh karena itu, Zaini menganjurkan para profesor untuk kembali ke ’pangkalan’ dan berkontribusi disana. ” Jika perlu sebelum dilantik jadi professor harus pulang dulu ke pangkal,” pesannya.

Penjelasan ini disampaikan dalam presentasi dan diskusi yang bertema ”Mengembangkan Karir dan Jaringan Riset Internasional”, Kamis (18/5). Bertempat di Rektorat lantai 1, lebih dari 30 dosen ITS mengikuti acara hasil kerjasama Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat ITS (LPPM – ITS) dengan Universiti Teknologi Malaysia (UTM). Selain Zaini, ada dua dosen Malaysia yang turut hadir, yakni Dr Magetat Muhammad dan Zaky, PhD student.(th@/ftr)

Berita Terkait