ITS News

Jumat, 04 Oktober 2024
06 November 2019, 17:11

ITS Jaring Aspirasi untuk Tingkatkan Kualitas Bahasa Inggris Dosen

Oleh : itsojt | | Source : ITS Online

Kepala ITS International Office, Dr Maria Antyasari ST MEngSc

Kampus ITS, ITS News – Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) terus menggencarkan upayanya untuk menuju World Class Univertiy (WCU). Salah satu langkah yang dilakukan yaitu dengan cara menjaring aspirasi dari kalangan dosen mengenai peningkatan kualitas bahasa Inggris. Hal ini dikarenakan peningkatkan kualitas berbahasa inggris dosen ini menjadi salah satu syarat mutlak untuk bisa membawa ITS masuk ke dalam jajaran 500 besar WCU. Guna mengakselerasi capaian tersebut, ITS menggelar Diskusi Kelompok Terarah (DKT) yang diadakan di Gedung Rektorat ITS, Selasa (6/11).

DKT merupakan salah satu acara yang digawangi oleh International Office (IO) ITS. Pada gelaran kali ini, peserta diskusi dihadiri oleh para dosen dari berbagai departemen  di ITS. Tujuannya adalah untuk membahas berbagai isu terkait dengan program internasionalisasi, salah satunya adalah kualitas bahasa Inggris dosen di ITS yang patut dipertanyakan kelayakannya.

Problematika kemampuan berbahasa inggris menjadi topik hangat dalam diskusi antardosen tersebut. Menyikapi persoalan tersebut, Dosen Departemen Teknik Sistem Perkapalan (DTSP), Indra Ranu Kusuma ST MSc, mengemukakan beberapa inovasi yang telah dilakukan oleh Departemen Teknik Sistem Perkapalan terkait peningkatan kualitas bahasa Inggris dosen. “Di tempat kami sudah mewajibkan pelatihan untuk sertifikasi English as a Medium of Instruction (EMI) dan dosen yang mengajar double degree diwajibkan untuk lulus EMI,” papar Indra, sapaan akrabnya.

EMI sendiri merupakan program pelatihan bahasa Inggris untuk meningkatkan kemampuan tenaga pendidik dalam mengaplikasikan bahasa Inggris sebagai media berkomunikasi. Pada sertifikasinya ini terdapat beberapa persyaratan khusus yang harus ditempuh oleh setiap dosen. “Kami mengadakan program ini sebagai upaya untuk mennyiapkan tenaga pendidik yang kredibel dalam mendukung program internasionalisasi,” tambahnya.

Alumnus Universitas Sheffiled itu menambahkan bahwa sebagai target mengoptimalkan program pelatihan tersebut, akan diadakan secara berkelanjutan dan bertingkat. Ia juga sempat menyinggung beberapa perkara yang menjadi dilema tersendiri dalam penerapan program pelatihan tersebut, yakni terkait dengan kurikulum di ITS sendiri yang tidak berbahasa Inggris dan dosen yang terkadang masih mencampuradukkan bahasa Inggris dengan bahasa Indonesia dalam pengajarannya.

Dosen Departemen Teknik Sistem Perkapalan (DTSP), Indra Ranu Kusuma ST MSc saat menyampaikan pendapat

Dari pemaparan tersebut, Dr Maria Antyasari ST MEngSc, Kepala IO ITS, mengusulkan bahwa tanggung jawab perihal peningkatan kualitas berbahasa Inggris dosen diserahkan kepada masing-masing departemen. Menurutnya, sekarang Wakil Rektor III sudah membuka aturan bahwa setiap dosen yang baru masuk harus sudah ada persyaratan lulus bahasa Inggris. “Peningkatan bahasa Inggris ini harusnya memang sudah masuk ke ranah departemen, bukan lagi sentralisasi ke pusat,” ungkap alumnus University of New South Wales tersebut.

Disisi lain, Kepala Departemen Manajemen Bisnis ITS, Imam Baihaqi ST MsC PhD, tidak serta-merta sepakat. Secara terus terang, Imam, sapaan akrabnya, mempersoalkan terkait berbagai sumber daya yang dirasa kurang memenuhi untuk mewadahi peningkatan kualitas bahasa Inggris dosen. “Sepemahaman saya, dosen ada di bawah dekan, memang bisa kita membuat program bahasa Inggris, tetapi sumber dayanya yang tidak memenuhi,” tutur mantan pengajar Sekolah Bisnis di Universitas Monash dalam DKT itu.

Menanggapi persoalan tersebut, Maria mencoba mengusulkan alternatif lain.  Wanita yang memegang peran penting dalam keberlangsungan kerja sama internasional ITS ini, memberikan usulan untuk diselenggarakannya tes penempatan dosen yang dibuat dalam bentuk bahasa Inggris. “Tes penempatan ini akan kita carikan mitra dan semuanya independen,” jelasnya.

Adanya DKT ini diharapkan mampu menampung aspirasi dan suara para dosen yang nantinya akan diteruskan pada pemangku kebijakan di ITS. Proses finalisasi kebijakan pun tak luput dari diskusi antarfakultas dan departemen yang diikuti dengan beberapa tahap penyesuaian. “Dari hasil diskusi ini akan kami tampung dan pertimbangkan untuk program peningkatan kualitas bahasa inggris dosen ke depannya,” tukas Maria. (jev/bel)

Dosen Departemen Manajemen Bisnis (DMB) ITS, Imam Baihaqi ST MsC PhD

Berita Terkait