ITS News

Sabtu, 28 September 2024
21 Mei 2006, 15:05

KII 2, Persiapkan Calon Pengurus Baru

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Untuk mencapai tujuan maka suatu kelompok harus menggunakan strategi. Iinilah yang coba dikemukakan oleh Adhe Priyambodo kepada puluhan peserta Kajian Islam Intensif (KII) 2 melalui sebuah permainan air. Ia dengan sigap memberi instruksi kepada para peserta untuk keluar ruangan dan membagi mereka kedalam empat kelompok. "Di depan adik-adik, ada lima gelas air. Nanti kalian akan berlomba memindahkan gelas berisi air itu ke ujung sana dengan masing-masing menggunakan hanya satu jari. Terserah jari yang mana. Kelompok yang berhasil lebih dulu memindahkan gelas itu dan airnya paling sedikit tumpah, dia yang menang," papar alumnus Teknik Fisika 1999 ini.

Kontan saja, para peserta langsung terlihat sibuk memikirkan cara melakukannya. Lomba pun dimulai, suasana langsung gaduh dan ramai oleh instruksi masing-masing kelompok. Ada kelompok yang memegang gelasnya dengan menahan di ujung dan bawah, ada pula yang menekan gelas di bagian samping dan bawah. Mereka terlihat bersemangat dan hati-hati saat memindahkan kelima gelas yang ada.

Usai lomba, Adhe pun meminta peserta menganalisa apa sebenarnya yang mereka lakukan dalam lomba tersebut. Jawaban yang dilontarkan peserta pun beragam, mulai dari pentingnya komunikasi, keharusan bekerja sama, dan perencanaan strategi. "Ya, untuk mencapai tujuan, kelompok harus memiliki strategi. Sehingga kerjanya akan jauh lebih efektif dan efisien," ungkapnya.

Adhe kemudian memulai permainan ke dua, yakni memecah balon. Peserta diharuskan membentuk barisan lurus kebelakang. Sebuah balon disisipkan di antara badan masing-masing peserta. Mereka harus menjaga agar balon tersebut tidak jatuh ataupun pecah.Peserta yang berada di barisan paling belakang bertugas menjaga balon yang digenggamnya di belakang punggung. Sedangkan peserta yang paling depan berusaha memecahkan balon paling belakang dari kelompok lain. Permainan kedua ini juga tak kalah seru dari yang pertama, mereka saling menyerang berikut mempertahankan balonnya agar tidak pecah.

Usai permainan, kembali Adhe meminta peserta menganalisa apa yang mereka lakukan tadi. Salah satunya adalah komunikasi. Adhe pun membenarkan jawaban tersebut karena memang komunikasi dalam keadaan seperti itu sulit dilakukan. "Maka dibutuhkan sebuah kepercayaan satu sama lain. Dan kepercayaan tersebut dibangun karena adanya kedekatan," ujarnya. Kedekatan tersebut, lanjut Adhe, dapat diciptakan melalui moment tertawa bersama, pun saling menangis bersama. Sehingga nantinya akan timbul kedekatan emosional dalam kelompok tersebut.

Ditemui di sela-sela acara, Dimas Firmanda, ketua kajian jurusan Fusi Ulul Al-Baab, menyebutkan bahwa kegiatan ini memang diperuntukkan bagi calon pengurus baru. "Kami ingin mempersiapkan kepengurusan selanjutnya. Juga untuk membentuk kader-kader dakwah baru di jurusan," papar mahasiswa angkatan 2003 ini.(ftr/rin)

Berita Terkait