ITS News

Sabtu, 28 September 2024
29 Mei 2006, 16:05

Barang Milik Negara Harus Jelas

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Drs Ngarbi, anggota Biro Administrasi Umum dan Keuangan ITS, menuturkan bahwa sosialisasi ini terkait dengan pembukuan dan pelaporan Barang Milik Negara atau yang sering disebut Akuntansi BMN. “Sosialisasi ini diselenggarakan dengan tujuan untuk menghasilkan informasi yang diperlukan sebagai pertanggungjawaban atas pengelolaan barang yang dikuasai oleh suatu unit organisasi,” katanya. Selain itu, lanjut Ngarbi, BMN nantinya juga dapat dipakai sebagai bahan pengambilan keputusan dalam penyelenggaraan pemerintahan yang baik.

Setiap Unit Kerja, lanjut Ngarbi, menyampaikan laporan barang milik negara yang dikuasainya kepada Unit Organisasi Barang Milik Negara diatasnya. “Untuk ITS sendiri biasanya dikirim secara berkala tiap enam bulan. Nah, ketepatan waktu bapak dan ibu sangat kami harapkan di sini,” pesannya.

Lebih detail, Ngarbi menjelaskan bahwa barang Milik Negara (BMN) meliputi semua barang yang dibeli atau diperoleh atas beban APBN atau berasal dari perolehan lainnya yang sah. “Ini tidak termasuk barang-barang yang dikuasai dan atau dimiliki oleh Pemerintah Daerah, BUMN, BUMD dan Bank Pemerintah atau Lembaga Keuangan Milik Pemerintah.

Selanjutnya, kata Ngarbi, yang terpenting adalah harus jelas mana saja yang termasuk aset tetap negara. Aset tetap merupakan aset berwujud yang mempunyai masa manfaat lebih dari 12 bulan baik digunakan oleh pemerintah maupun masyarakat umum. “Aturan dulu menyebutkan masanya satu tahun, tapi sekarang diganti menjadi 12 bulan. Ini karena sekarang banyak pakar hukum yang lebih tahu bedanya,” paparnya. Sedangkan, imbuh Ngarbi, yang termasuk kekayaan negara untuk aset tetap ini misalnya tanah, peralatan dan mesin, gedung dan bangunan, jalan dan  irigasi serta jaringan.

Sementara itu, tandasnya, untuk barang yang rusak berat Ngarbi menganjurkan untuk segera dihapus dari aset. “Karena kalau diperbaiki akan makan biaya yang besar, sehingga dihapus saja,” komentarnya.

Terakhir, Ngarbi berpesan agar para petugas inventaris disiplin dalam menjalankan tugasnya. “Mohon petugas inventaris di unit masing-masing harus taat laporan dan harus tepat waktu,” pesannya. Setelah peserta mendapatkan penjelasan, peserta langsung dilatih aplikasi dengan menggunakan 20 laptop yang telah disediakan panitia.(th@/ftr)

Berita Terkait