Salah seorang dewan juri yang juga dosen Politeknik Elektronika Negeri Surabaya (PENS) ITS, Ir Gigih Prabowo, mengatakan, dari pengamatan pada latihan mencoba lapangan yang telah dilakukan oleh beberapa tim, peluang tim Robot ITS untuk tampil sebagai pemenang dan mempertahankan gelar juara tahun ini masih besar.

”Memang beberapa tim baik pendatang baru mapun tim-tim lama telah menunjukkan kemajuan yang luar biasa. Tapi pengalaman dan kemampuan tim ITS masih jauh dibanding mereka. Ini pulalah yang kemudian saya dapat simpulkan, jika tidak terjadi sesuatu yang luar bisa, ITS masih akan dapat mempertahankan gelar juara,” katanya.

Diungkapkan Gigih, saingan terberat di luar ITS akan datang dari tim robot Universitas Indonesia, tuan rumah yang tahun lalu bertemu di final dengan tim robot ITS. Setelah itu robot ITB dan Politeknik Manufaktur Bandung juga tidak bisa dianggap remeh. ”ITS sendiri dengan empat tim robotnya di KRI diperkirakan akan dibagi dalam dua grup berbeda, karena itu kemungkinan di final sama-sama bertemu tim robot ITS juga bisa sangat besar,” katanya.

Bagaimana dengan kondisi kekuatan KRCI? Dikatakan Gigih, kondisinya akan tidak jauh berbeda dan Tim ITS juga terlihat telah menguasai berbagai rintangan yang dapat berubah-ubah pada saat lomba nanti.

Hingga Jumat sore, pembagian grup yang akan tampil besok memang belum dilakukan pengundian. Tapi seperti tahun-tahun sebelumnya, pihak panitia memiliki kebijakan, robot dalam satu perguruan tinggi tidak akan dipertemukan dalam babak-babak awal atau penyisihan, tapi kemungkinan bertemu di perdelapan atau perempat final. Demikian juga tim-tim yang memiliki kekuatan sama, oleh panitia tidak dijadikan satu dan dipertemukan pada awal pertandingan. Tujuannya agar pertandingan dari awal hingga akhir tetap menarik dan enak ditonton.

Seperti peleksanaan tahun-tahun sebelumnya, pelaksanaan kontes robot tahun ini dibagi dalam dua kegiatan kontes. Pertama, KRI, dimana pemenangnya akan mewakili Indonesia ke Malaysia dalam acara Kontes Robot Internasional yang akan digelar pada 10 September 2006. Tema KRI tahun ini adalah Membangun Menara Cita-cita Bangsa Setinggi-tingginya. Tema ini diselaraskan dengan tema yang telah ditentukan oleh ABU Robocon 2006-Malaysia, Building the World’s Tallest Twin Tower.

Sedangkan KRCI, yang menurut rencana pemenangnya juga akan mewakili Indonesia diajang kontes robot internasional di Amerika Serikat, tahun ini mengambil tema Trinity College Fire-Fighting Robot Contest 2006 yang diterjemahkan oleh tim KRCI 2006 sebagai robot cerdas pemadam api.

Dua penyelenggaraan itu akan digelar bersamaan mulai besok di Kampus UI Depok, yang membedakan keduanya pada aturan main. KRI lebih bersifat game atau permainan yang aturannya mengadopsi dari Kontes Robot Internasional yang akan di gelar di Malaysia, sedang KRCI lebih menekankan pada tingkat kecerdasan robot yang diadopsi dari lomba robot di Amerika Serikat. (humas/asa)