ITS News

Minggu, 29 September 2024
07 Juni 2006, 17:06

Mahasiswa ITS Juara Lomba LKTM Bidang IPS

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Myrna Augusta Aditya Dewi menyatakan kebanggaanya bisa menjadi pemenang dan berhasil mengalahkan mahasiswa dari perguruan tinggi lain yang punya fakultas atau jurusan ilmu-ilmu sosial. ”Ini membuktikan, ternyata hasil karya tulis dan pemikiran mahasiswa yang bergelut di bidang teknologi untuk persoalan sosial kemasyarakatan juga mampu bersaing dengan para mahasiswa ilmu-ilmu sosial,” kata mahasiswi yang akarab dipanggil Myrna ini, saat ditemui di Kampus ITS, Rabu (7/6) siang kemarin.

Mahasiswa semester 6 ini mengungkapkan, sesungguhnya karya tulis yang dibuatnya hanya mengambil kasus Surabaya, dimana ruang terbuka hijaunya sangat minim, tapi bukan tidak mungkin konsep yang disampaikannya itu, bisa diaplikasikan pada semua kota yang memiliki persoalan serupa dengan Surabaya.

“Mungkin pertimbangan terhadap kemungkinan bisa diaplikasikan di semua kota itulah yang kemudian bisa mengantarkan saya menjadi juara pertama, sementara karya dari peserta lain sepengetahuan saya benar-benar sangat lokal,” terang gadis kelahiran Jember, 6 Agustus 1985.

Myrna juga mengakui, sebenarnya judul yang dipilih untuk karya tulisnya itu sederhana dan memang tidak murni berkait dengan bidang IPS, tapi lebih pada karya tulis lingkungan dan pembangunan, yakni tentang “Penataan Ruang Berbasis Ekologi: Konsep Urban Farming dan Roof Garden Dalam Memperbaiki Kualitas Hidup Masyarakat di Surabaya”. Tapi aspek sosial atau keterkaitan dari apa yang ditulisnya itu sangat erat dengan persoalan-persoalan penduduk dan kemasyarakatan.

“Saya mengemukakan jika persoalan-persoalan penataan ruang yang mengutamakan aspek ekologis dengan memperbanyak atau memperluas kawasan penghijauan dan ruang terbuka hijau (RTH), maka bukan tidak mustahil, social cost masyarakat akan menurun atau berkurang dan itu berujung pada tingkat ekonomi masyarakat yang makin membaik,” kata alumnus SMA Negeri 5 Surabaya ini.

Kenapa bisa berkurang? “Melalui penghijauan dan terpenuhinya ruang terbuka hijau, maka polusi udara yang diakibatkan karena aktivitas manusia melalui berbagai alat transportasi dan industri, dapat dikurangi atau terserap karena banyaknya penghijauan, sehingga berbagai penyakit yang mungkin timbul bisa berkurang, dan itu berarti biaya untuk kesehatan bisa dialihkan untuk kepentingan lainnya,” kata penghobi berat nonton pertandingan sepak bola di layat TV ini.

Putri kedua pasangan Didik Budi Prasetyo dan Elis Angriani ini kemudian mengusulkan dalam karya tulisnya itu, bagi Surabaya ada banyak hal yang bisa dilakukan untuk memperbanyak penghijauan dan menciptakan RTH tanpa harus mengubah bangunan yang sudah berdiri dan menambah lahan baru.

Caranya dengan membangun taman-taman di atas atap gedung bertingkat dan menanam tanaman-tanaman rambat pada dinding-dinding vertikal gedung atau pagar bangunan. ”Ini yang disebut dengan konsep roof garden,” katanya.

Hal lainnya, kata Myrna menambahkan, memanfaatkan lahan di sepanjang rel kereta api dan bantaran atau sempadan sungai untuk ditanami tumbuhan jarak. ”Tumbuhan jarak ini punya beberapa keuntungan, selain dapat dimanfaatkan untuk penghijauan dan memperluas RTH, juga bisa memberi penghasilan bagi penduduk, karena biji jarak juga bisa dimanfaatkan untuk pembuatan bahan bakar biodisel,” katanya.

Tumbuhan jarak ini, katanya menjelaskan, dari beberapa literatur yang dihimpun untuk menyusun karya tulis ini, sangat cocok ditanam di dua kawasan itu, selain perawatan dan cara menanamnya yang mudah, tumbuhan ini juga dapat mengikat CO2. ”Kalau saat ini RTH di Surabaya baru 1 persen, padahal seharusnya mencapai 20 persen, maka dengan cara yang saya usulkan ini, angka 20 persen bisa terpenuhi,” jelas Myrna. (Humas/rif)

Berita Terkait