Kampus ITS, ITS News — Rentetan prestasi dari berbagai bidang terus diraih mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS). Kali ini dari mahasiswa ITS yang tergabung dalam ITS Debate Society melakoni ajang debat Bahasa Inggris pada pagelaran Khayangan English Newbies Debate Competition (KENDI). Mereka berhasil menempati posisi first runner-up dalam acara yang diadakan Sabtu (9/11) yang lalu.
Adalah Daniello, Alfina Shahira, dan Muh Ichlasul Amal yang tergabung dalam ITS Debat Society yang mampu menjadi juara dalam ajang KENDI ini. Ichlasul amal mengatakan, meskipun masih termasuk pemula dalam dunia debat bahasa inggris di dunia kampus, semangat dan latihan rutin dapat menjadi kunci meraih gelar. “Dalam sehari, kami biasanya latihan rutin selama dua hingga tiga jam untuk mendalami materi debat,” ungkap pria yang akrab disapa ichlas.
Ichlas melanjutkan, latihan rutin biasanya dilakukan secara mandiri maupun bersama perkumpulan ITS Debate Society. Untuk latihan rutin bersama biasanya dilakukan satu hingga dua kali di UPT Bahasa mulai jam delapan malam hingga satu pagi. “Untuk latihan mandiri biasanya dilakukan secara daring dan melihat video – video debat,” jelas Mahasiswa tahun pertama Departemen Sistem Informasi ITS ini.
Ichlas mengungkapkan, KENDI merupakan sebuah ajang debat Bahasa inggris tingkat nasional yang dilaksanakan di Universitas Muhammadiyah Malang (UMM). Dalam ajang debat ini, Ichlas dan tim beradu argumen dengan berbagai universitas di Indonesia. “Tantangan utama yang dihadapi adalah bagaimana kami menyusun argumen dengan baik dari pokok permasalahan yang diberikan,” paparnya.
Ichlas juga menyampaikan, pentingnya dalam memahami dan menyusun sebuah argumen yang ingin disampaikan. Salah satu materi yang menurut Ichlas dan tim susah adalah Hegemoni China. “ateri ini cukup berat karena banyak kata yang tidak biasa didengar. “Selain itu, kebanyakan materi ini dikuasai mahasiswa yang mengambil jurusan Hubungan Internasional,“ tambah mahasiswa asal Kota Makassar ini.
Terkait motivasinya berdebat dalam bahasa inggris, Ichlas mengaku bahwa ia sudah memulai kegiatan debat-nya sejak SMA. Baginya, debat merupakan ajang untuk membuka pemikiran seseorang terhadap sebuah sudut pandang permasalahan tertentu. “Selain itu, dengan debat kami juga belajar untuk berpikir kritis,” celetuknya..
Ichlas sendiri berharap, dirinya dan timnya dapat mengikuti lomba debat yang lain. Tentunya juga meningkatkan kemampuan dengan belajar dari kesalahan-kesalahannya yang lalu. “Semoga lomba selanjutnya bisa meraih gelar juara satu” ujarnya.
Ichlas berpesan bagi seluruh mahasiswa ITS, jangan takut untuk mencoba mengikuti perlombaan. Dan jangan pernah menyerah jika kalian kalah atau salah dalam sebuah perlombaan. “Karena dengan kalah dan salah, mahasiswa akan belajar untuk menjadi lebih baik,” tutupnya. (rys/qin)
Kampus ITS , ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) terus melahirkan sederet inovasi untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Kampus ITS, ITS News — Para peternak di Kabupaten Madiun mengalami kesulitan dalam mencari pakan ternak pada saat musim
Surabaya, ITS News — Departemen Teknik Kelautan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menggelar International Seminar on Ocean and Coastal
Kampus ITS, ITS News — Guna mendukung perkembangan inovasi arsitektur di Indonesia, Departemen Arsitektur Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS)