ITS News

Sabtu, 28 September 2024
05 Juli 2006, 17:07

Puluhan Mahasiswa PMDK Reguler Tak Daftar Ulang

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Dengan tidak mendaftarnya mereka, berarti kesempatan untuk menjadi mahasiswa ITS gugur, karena sesuai dengan ketentuan yang diberlakukan, mereka yang tidak melakukan pendaftaran ulang pada waktu yang telah ditentukan dianggap mengundurkan diri atau gugur.

Rabu pagi memang merupakan waktu yang telah ditetapkan ITS bagi tiga mahasiswa baru ITS yang dinyatakan diterima lewat tiga jalur PMDK, masing-masing PMDK Reguler, Berbeasiswa dan Berprerstasi.

ITS memiliki empat jalur PMDK masing-masing PMDK Kemitraan, PMDK Reguler, PMDK Berbeasiswa dan PMDK Berprestasi.

Apa yang membedakan keempat jalur PMDK itu? PMDK Kemitraan ditujukan bagi siswa SMA luar Jawa, dimana Pemprop, Pemkot atau Pemkab-nya telah menjalin kerja sama dengan ITS serta instansi yang juga telah menjalin kerja sama atau program kemitraan.

PMDK Reguler, ditujukan bagi semua siswa SMA, dijaring melalui hasil prestasi akademik yang diperoleh selama di bangku SMA. Program PMDK Berbeasiswa dibuka ITS untuk menampung mereka yang memang memiliki kemampuan lebih secara akademik tapi tidak memiliki biaya untuk melanjutkan kuliah. Mahasiswa yang diterima melalui PMDK Berbeasiswa ini dibebaskan dari segala macam biaya selama lima tahun, dan bahkan diusahakan untuk mendapatkan biaya hidup.

Sedang PMDK Prestasi, diperuntukkan bagi para lulusan SMA yang memang memiliki berbagai pretasi di tingkat nasional maupun internasional, baik di bidang pendidikan maupun olahraga. Ini dilakukan ITS untuk memberikan apresiasi terhadap prestasi-prestasi yang telah diraih siswa SMA. Mereka akan diberi kesempatan untuk memilih jurusan yang diinginkan.

Khusus untuk PMDK Berbeasiswa, Rektor ITS, Prof Dr Ir Mohammad Nuh DEA, berharap melalui ini ITS akan dapat membantu memutus rantai kemiskinan bagi keluarga tidak mampu melalui jalur pendidikan. ”Saya yakin dan telah membuktikan, pendidikan akan mampu mengangkat derajat seseorang dan memutus rantai kemiskinan.” terang Nuh.

Karena itu ia berharap akan ada perguruan tinggi lain yang mau melakukan hal serupa seperti yang kini dilakukan oleh ITS. ”Jika perguruan tinggi negeri di Jatim misalnya melakukan itu secara bersama-sama, maka cukup signifikan terhadap upaya untuk mengurangi angka kemiskinan penduduk,” katanya.

Program PMDK Berberasiswa bagi ITS kali ini sudah menginjak tahun kedua. Tahun lalu, melalui program yang sama ITS telah menerima sebanyak 42 orang, yang daerahnya hanya menyangkut Jawa Timur dan Jawa Tengah. Tahun ini dari semula 47 mahasiswa yang diterima ditambah tiga orang lagi dari lulusan yang berasal dari daerah gempa di Bantul. Dari 50 itu, 3 orang berasal dari Balikpapan, seorang dari Tasikmalaya, dan seorang lagi dari Bontang, sisanya dari Jawa Timur dan Jawa Tengah. (Humas/rif)

Berita Terkait