ITS News

Sabtu, 28 September 2024
18 Juli 2006, 16:07

Kapal Golean Jadi Primadona di Genoa

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Dalam email yang dikirim oleh koordinator mahasiswa Tim ITS MC, Adhitya Mahardhika, Selasa (18/7) siang disebutkan, Kapal Golean Madura telah mengundang antusiasme peserta dari berbagai negara untuk mencoba naik dan berlayar dengan kapal tersebut. ”Orang paling bergembira adalah saat Kapal Golean diturunkan kelaut adalah Lance Lee, salah seorang pendiri Atlantic Challenge Foundation yang membiayai pembuatan kapal tersebut. Lee tidak henti-hentinya mengucapkan kekagumannya pada kami maupun kepada peserta lainnya,” tulis Adhitya lewat emailnya.

Saat penyerahan secara simbolis dari pemerintah Indonesia yang diwakili oleh Dubes RI untuk Italia kepada Museum di Italia, kata Adhitiya, sambutan masyarakat dan peserta International Maritime Challenge, membuat kami bangga bisa menghadirkan warisan nenek moyang dalam bentuk kapal tradisional Madura di Italia. ”Mereka tidak hanya kagum dengan bentuk kapal dan cara pembuatan yang kami sampaikan, tapi juga mengagumi ukiran-ukiran khas yang berada di kapal itu,” katanya.

Disampaikan Adhitya, berbagai perlombaan telah dilangsungkan di sekitar Fiera Internazionale, Genoa. Tiap hari lomba berlangsung mulai pukul 09.30 waktu setempat untuk lomba pertama dan lomba kedua dilangsungkan pukul 13.00. Kemarin (17/7) telah berlangsung lomba rowing race dan navigation. Seperti yang diprediksi sebelumnya tim Indonesia dalam rowing race hanya bisa mengimbangi tim lain namun untuk menjadi juara cukup berat di kategori lomba ini.

Tim Indonesia tidak bisa mencuri poin banyak di nomer ini, namun pada lomba navigasi tim Indonesia berhasil mengantongi poin. Pada lomba navigasi, dari anggota tim dipilih 4 kru secara acak untuk dipilih menjadi tim navigasi yang akan bekerja mencari letak titik lautan lepas. Pada lomba ini aturan yang diterapkan cukup ketat, karena semua kru yang bukan tim navigasi tidak boleh berkomunikasi dengan tim navigasi, selain itu peralatan yang dibawa juga dibatasi, hanya boleh menggunakan penggaris, kompas, peta laut, stopwatch, dan tidak boleh membawa peralatan elektronik termasuk kalkulator dan kamera.

4 Peserta Pingsan
Adhitya juga melaporkan, pada perlombaan Minggu (16/7) siang sedikitnya ada empat paserta yang pingsan di tengah laut. Hal itu disebabkan karena padatnya jadwal dan panas yang menyengat di tengah laut. ”Untungnya keempat kru itu tidak ada satu pun yang berasal dari Indonesia. Keempat peserta itu masing-masing 2 orang dari Belanda, seorang dari Inggris, dan seorang lagi dari Italia. Tim Indonesia hanya mengalami kelelahan,” katanya.

Dikatakan Adhitya, panas di Genoa memang hampir sama dengan kondisi di Indonesia sehingga Tim Indonesia cukup terbiasa dengan kondisi seperti itu. Namun diungkapkannya, siang di Genoa lebih panjang, matahari terbit sejak pukul 05.00 dan malam mulai pada pukul 21.00, sehingga udara panas cukup lama dirasakan tiap harinya. ”Makan malam pun dilakukan ketika matahari masih bersinar terang, karena memang jadwal makan malam dilakukan pukul 19.00,” katanya. (humas/asa)

 

Berita Terkait