ITS News

Minggu, 29 September 2024
21 Juli 2006, 14:07

Persiapan ITS Di Festival Tari Yosakoi

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

ITS yosh(i)!!!Shitashimi yasui! Shoujiki!!Seijitsu ! Chuusei yuyasa…

Sekitar 30 orang meneriakkan yel2 di depan UPT Bahasa pada sore hari Kamis
(20/7). Tak hanya beryel-yel bersama,kaki dan tangan pun bergerak mengikuti
lagu dengan membawa sesuatu yang dapat berbunyi ”crik crik crik”.Mereka tampak
bersemangat dan tak kenal lelah.Rupanya merekalah wakil untuk ITS yang akan mengikuti festival Tari Yusakoi
pada hari Minggu (23/7).

Hari Minggu (23/7), ITS akan mengikuti Festival Tari Yusakoi di Taman
Surya, Balai Kota. Tahun ini ITS mengirimkan 30 orang wakilnya yang sebagian
besar merupakan mahasiswa yang mengikuti kursus bahasa Jepang.

Festival ini merupakan wujud jalinan kerjasama sister city antara Kota Surabaya
dengan Kota Kochi Jepang dalam bidang budaya. Festival yang rutin
diselenggarakan setiap tahunnya ini merupakan festival terbesar pada musim
panas di Kota Kochi. Pada mulanya,tarian Yosakoi tercipta pada waktu Jepang
mengalami resesi setelah diserang oleh Amerika pada waktu Perang Dunia II.
Dengan adanya tarian Yosakoi diharapkan dapat membangkitkan semangat warga
Jepang. Oleh karenanya, yel-yel yang diteriakkan juga mengandung unsur
semangat.

”ITS yosh(i) hanya untuk semangat saja. Shitashimi yasui artinya
persahabatan, Shoujiki kejujuran, seijitsu kejujuran, chuusei kesetiaan. Yang
laennya ga ada artinya, Cuma buat semangat aja,” ujar Restu mahasiswa Teknik
Informatika ITS salah satu wakil peserta dalam festival ini.

Kriteria penilaian untuk lomba ada 4 yaitu kostum, koreografi, semangat dan
ceria. "Tahun lalu ITS mendapat poin tertinggi di semangatnya,"
ungkap Bu Anik, selaku koordinator Bahasa Asing Lain di UPT Bahasa ITS.

Untuk tahun ini semuanya dipersiapkan lebih matang lagi. Khusus untuk kostum
ditangani oleh Weda dan Restu, selaku koordinator kostum. Sedangkan untuk
koreografi oleh Endang Palupi. Tarian yang berdurasi selama 4 menit ini
menggabungkan unsur silat dan gerakan Jepang. ”Nah, yang loncat-loncat itu
gerakan Jepangnya…," kata Bu Anik sambil menunjuk siswa-siswanya yang
bersemangad menari. ”Tidak ada patokan gerakan untuk tarian ini. Yang menjadi
ciri khasnya adalah gerakan kaki dan tentunya dengan membawa naruto. ,”
tambahnya.

Tema yang diusung ITS adalah keceriaan dalam festival.

Jika dibandingkan dengan tahun lalu, persiapan ITS sangat singkat.
Persiapan ITS untuk festival ini pada tahun lalu selama 3 bulan. Sedangkan
untuk tahun ini hanya 1 bulan.

" Kami baru mendapat pemberitahuan pada pertengahan Juni. Sehingga
persiapan nya pun hanya 1 bulan," ujarnya.

Bu Anik sebagai salah satu anggota tim juga meminta dukungan kepada segenap
civitas akademi ITS untuk datang waktu lomba. "Dukungannya ya… Datang
lho… Semangat!", ujarnya bersemangat.

Berita Terkait