ITS News

Minggu, 29 September 2024
25 November 2019, 05:11

Kajian JMMI Bahas Peran Pemuda untuk Bangsa dan Umat

Oleh : itssen | | Source : ITS Online

Dr Gamal Albinsaid ketika menyampaikan materi kriteria pemuda yang dibutuhkan bangsa dan umat

Kampus ITS, ITS News – Pemuda merupakan aset bangsa yang tidak ternilai harganya. Melalui kajian bertajuk Generasi Muda Membangun Umat dan Bangsa, Jamaah Masjid Manarul Ilmi (JMMI) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) bahas peran pemuda Indonesia dalam membangun bangsa maupun umat.

Bertempat di Masjid Manarul Ilmi ITS, dr Gamal Albinsaid menjelaskan, pemuda memiliki peran besar dalam lahirnya bangsa Indonesia. Mulai dari didirikannya organisasi Budi Utomo pada tahun 1908, peristiwa Sumpah Pemuda pada tahun 1928, hingga peristiwa Rengasdengklok tidak lepas dari andil pemuda demi kemerdekaan bangsa Indonesia.

Dikatakan oleh Gamal, sapaan akrabnya, pemuda juga memiliki andil dalam kesejahteraan umat. Salah satu contohnya adalah Muhammad Al-Fatih, pemuda yang berhasil menaklukkan Kota Konstantinopel. “Umat islam sangat mengagumi kisahnya yang sangat terkenal itu,” imbuhnya.

Menurut pria kelahiran tahun 1989 ini, untuk menjadi pemuda yang berpengaruh bagi bangsa dan umat, harus dipenuhi beberapa kriteria. Kriteria yang pertama adalah tidak menjadikan keadaan sebagai alasan kegagalan. “Orang yang berkebutuhan khusus lebih berhak menyalahkan keadaan, daripada kita yang diberi kesehatan,” jelasnya.

Kemudian, seorang pemuda harus mampu bertahan dalam ketidaknyamanan. Di sini, ia mencontohkan cara hidup para pahlawan yang tidak pernah mengeluh dalam berjuang melawan penjajah demi menyelamatkan rakyat. “Intinya para pendiri bangsa mengajarkan kepada kita untuk hidup dalam kesederhanaan dan kesabaran,” ujarnya.

Tak hanya kesabaran dalam hidup, pemuda harus memiliki komitmen. Menurut pria yang berasal dari Kota Malang ini, komitmen sederhana yang dapat dilakukan adalah tidak mengecewakan orang tua. Sebab, orang tua telah merelakan cita-cita dan impiannya untuk mendukung keberhasilan anaknya. “Harus terus tertanam kalau tujuan hidup saya adalah tidak mengecewakan kedua orang tua saya,” jelasnya.

Selain tiga hal di atas, seorang pemuda diharuskan memiliki tujuan yang jelas untuk masa depan. Sekarang bukan saatnya berbicara apa yang ingin dicapai, melainkan seberapa cepat kita dapat mencapainya. “tentukan apa yang ingin kalian capai, lalu kerahkan seluruh sumber daya yang kita miliki untuk mendapatkannya,” tegasnya.

Pada akhir sesinya, Gamal memberi pesan kepada pemuda untuk segera memulai apa yang ingin diraih. Tidak perlu takut untuk gagal, karena sebuah keberhasilan tidak akan didapat secara instan. “Asah kemampuan kalian dan tetap jaga semangat agar inovasi yang ingin kalian raih dapat terwujud dengan maksimal,” pungkas Gamal. (sen/hen)

Berita Terkait