ITS News

Sabtu, 28 September 2024
21 Juli 2006, 20:07

ITS Siapkan Sistem Peringatan Tsunami

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Kepala Pusat Studi Bencana ITS, Amien Widodo dan Ketua Program Pendidikan Informatika dan Komputer Terapan ITS (PIKTI), Fajar Baskoro, mengenalkan sistem yang mampu membantu masyarakat untuk mengetahui lebih dini ancaman-ancaman akan terjadinya bencana atau tsunami.

”Sistem ini untuk memotong rantai informasi bencana yang terkesan masih birokratis, sehingga sulit bagi masyarakat untuk mengakses dan mendapatkan informasi lebih cepat,” kata Fajar Baskoro, Kamis (20/7) petang.

Dikatakannya, melalui penggabungan tiga alat yang menggunakan teknologi informasi dan komunikasi ini, masing-masing melalui situs atau website, pesan singkat (SMS), dan voice (IVR), diharapkan masyarakat akan bisa mendapatkan informasi lebih awal untuk mengetahui apakah gempa yang terjadi dapat menimbulkan tsunami atau tidak.

”Website ini akan menyediakan informasi pra bencana 10 menit dari data yang dipublikasikan BMG Pusat dan dua lembaga pengkajian gempa Amerika Serikat, NOAA dan USGS. Diharapkan dengan menggabungkan website ini dengan SMS dan sistem voice pada handphone yang ada di masyarakat, sistem ini dapat menjadi early warning system, karena bisa diakses secara umum dan mudah,” jelas pakar Rekayasa Perangkat Lunak ini.

Dengan peluncuran website ini katanya, ia bermaksud menyediakan sarana komunikasi antara ilmuwan dengan masyarakat secara langsung, sehingga informasi yang sifatnya bahaya bisa segera disikapi ilmuwan dan ditransfer ke masyarakat dengan cepat. ”Selain website dengan alamat www.info-warga.com ini, masyarakat juga bisa bertanya info bencana ke call center di nomor 03170567001, 03160692769 dan 08883487107.

Untuk layanan SMS masyarakat bisa mendaftarkan diri ke nomor 3477. Caranya cukup ketik reg spasi ikaits kirim ke 3477. Setelah pengiriman itu pengguna akan diminta untuk melengkapi biodata seperti nama, alamat, nomor telepon rumah, pekerjaan atau jabatan,” katanya.

Setelah proses pendaftaran itu, kata Fajar menjelaskan, maka mereka yang sudah mendaftarakan diri itu akan mendapatkan sms info cepat ketika akan terjadi bencana.”Kecepatan penerima informasi ditentukan dengan pekerjaan atau jabatan. Artinya, jika dia seorang wartawan dibanding dengan warga masyarakat biasa, maka yang lebih dulu akan menerima pesan itu adalah wartawan, karena pekerjaannya diharapkan akan segera menyebarkan informasi tersebut,” ternag dosen berkaca mata ini.

Mendidik Warga

Sementara Kepala Pusat Studi Bencana ITS, Amien Widodo, menjelaskan, selain masyarakat sudah lebih tahu tentang bencana, hal yang tidak kalah pentingnya adalah bagaimana cara mendidik warga atau masyarakat untuk bisa arif didalam menghadapi bencana. “Selama ini masyarakat lebih banyak termakan isu tanpa punya pengetahuan yang cukup tentang bagaimana seharusnya menangani bencana,” katanya.

Sehingga, kata Amien menambahkan, yang terjadi tiap kali ada gempa adalah kepanikan-kepanikan akan terjadinya tsunami. “Melalui sistem informasi yang dibangun ini dan disambungkan dengan pusat data BMG serta dua lembaga pengkajian gempa Amerika Serikat, NOAA dan USGS, secara real time, maka informasi yang diterima masyarakat akan benar-benar akurat dan diharapkan kepanikan tidak akan terjadi,” jelas Amien.

Prinsip kerjanya, katanya menjelaskan, pada website www.info-warga.com akan dihubungkan dengan data-data yang ada di BMG, NOAA, dan USGS. Jika data-data tersebut terditeksi akan terjadi tsunami, maka secara otomatis informasi awal akan dikirim ke masyarakat yang memang sudah mendaftarakan diri untuk bisa disebar luaskan.

“Kami pikir cara ini akan lebih efektif. Tentu kami juga tetap akan melakukan upaya mendidik masyarakat bagaimana seharusnya menyikapi terhadap berbagai kemungkinan akan terjadinya bencana. Gempa itu tidak bisa diprediksi dan tidak bisa dihindari, dan karena Indonesia berada di tiga lempengan yang terus bergerak, maka sudah saatnya kita untuk bisa berakrab-akrab dengan bencana, sebagaimana masyarakat Jepang yang bisa berakrab-akrab dengan gempa,” katanya. (Humas/rif)

Berita Terkait