Tim tari ITS yang disponsori penuh oleh UPT Bahasa ini beranggotakan 30 orang yang semuanya merupakan mahasiswa ITS. Menurut Anik Amaliyah S.Pd, selaku koordinator Bahasa Asing Lain di UPT Bahasa ITS, sempat ada kendala dalam persiapan tim tari ini. Meskipun demikian, tim ITS akhirnya berhasil menggondol gelar Juara I Tarian Terbaik.

Salah satunya adalah ada lima mahasiswa yang harus keluar untuk mengikuti sidang Tugas Akhir. ”Tentu saja hal ini sempat membuat anggota tim lainnya down,” ujar Anik. Tetapi kendala ini akhirnya dapat diatasi dengan motivasi dari para anggota tim yang besar.

Pembukaan lomba yang dijadwalkan dimulai pada pukul 07.00 WIB memaksa tim tari Yosakoi ITS untuk bersiap lebih awal, bahkan tim tari ITS merelakan wajahnya untuk di make-up sejak jam 04.30 WIB. Sayangnya acara ini harus diundur hingga jam 08.30 WIB untuk menunggu beberapa pejabat yang menghadiri acara ini secara khusus. Setelah dimulai acara ini dibuka oleh walikota Surabaya, bapak Bambang D.H.

Lomba Yosakoi merupakan lomba yang unik dimana para tim tari yang terdiri dari pelajar dan mahasiswa diharuskan untuk menarikan tari Yosakoi selama enam sesi dimana setiap sesinya terdiri dari empat menit. Pada masing-masing sesi ada satu tim yang maju ke panggung untuk menarikan tarian Yosakoi yang sudah divariasikan.

Dalam hal ini ITS mengeluarkan tarian yang bertemakan kegagahan. Hal ini dipilih karena ITS sangat sarat dengan dominasi laki-laki, sehingga tema yang dipilih adalah semangat dan kegagahan. Hal ini didukung oleh seragam yang khusus didesain oleh seorang mahasiswa Teknik Informatika yang juga salah satu anggota tim tari.

Seragam yang didominasi warna biru dan corak laut mempunyai arti bahwa ITS mempunyai visi yang dekat dengan kehidupan bahari. ”Tidak hanya kostum yang kami desain sendiri, tapi kami juga membentuk koreografi sendiri, jadi ini murni kreasi anak ITS,” ujar Anik.

Seperti halnya tim lain, tim tari Yosakoi ITS juga mendapatkan dukungan dari suporter yang merupupakan mahasiswa ITS yang menyempatkan diri bertandang ke Taman Surya. Walaupun tidak begitu banyak namun hal ini menambah semangat bagi tim tari ITS sendiri. Anik berharap agar tahun depan ITS dapat kembali ikut dalam perlombaan ini dan datangnya suporter yang lebih banyak untuk menyemangati tim tari yang sedang berlomba. (ap/rif)