ITS News

Sabtu, 28 September 2024
04 Agustus 2006, 15:08

PT Se-Indonesia Tersambung Koneksi Super Cepat

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Kecepatan koneksi antar jaringan perguruan tinggi sering menjadi masalah, terutama dalam mencari sumber daya pengetahuan yang disediakan oleh perguruan tinggi lainnya. Kini masalah itu bisa diatasi dengan program baru yang diluncurkan Direktorat Jendral Perguruan Tinggi (DIKTI), yang menghubungkan jaringan-jaringan universitas se-Indonesia.

Dengan INHERENT ini informasi yang disediakan oleh satu universitas bisa diakses oleh pengguna dari jaringan universitas lain dengan kecepatan yang sangat tinggi. Hal ini dimungkinkan sebab jaringan INHERENT dibangun dengan menggunakan kabel fiber optik yang dedicated (untuk satu tujuan saja, red). Maka, transfer data antar perguruan tinggi bisa dilakukan langsung, tanpa harus melalui Internet. Mendukung itu, Dikti telah menyiapkan Router untuk dipasang di tiap universtas.

Perguruan tinggi yang menjadi simpul utama sistem INHERENT ini antara lain Universitas Indonesia, Institut Teknologi Bandung, Universitas Gajah Mada, Universitas Hasanuddin, Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Universitas Sumatera Utara, Universitas Pattimura, Universitas Mulawarman, Universitas Diponegoro, Universitas Ternate, dan beberapa universitas lainnya. Jumlah seluruhnya adalah 32 perguruan tinggi yang sudah terinstallasi dan dan terhubung dengan INHERENT.

"Di Jawa Timur sendiri, perguruan tinggi yang menjadi simpul utama adalah Universitas Brawijaya dan ITS. Instalasi perangkat untuk ITS sudah selesai dilakukan tanggal 17 Juli lalu." terang Kamas Muhammad, salah satu administrator jaringan ITS Net. Secara bertahap, Kamas menambahkan, INHERENT akan diperluas mencakup perguruan tinggi lainnya di Indonesia. "Rencananya program INHERENT ini di-launching pada tanggal 8 Agustus mendatang," katanya.

Keuntungan dari INHERENT, dikatakan Kamas, bisa memudahkan dalam mencari bahan penunjang kegiatan kuliah di perguruan tinggi lain. Program INHERENT ini bisa dikatakan termasuk program yang besar, sebab mencakup berbagai universitas yang tersebar di seluruh Indonesia. Untuk memudahkan koordinasi antar universitas, menurut Kamas, dapat menggunakan beberapa cara seperti teleconference atau VoIP. Di sisi lain, penggabungan jaringan ini, memberi kesibukan khusus bagi para administrator. "Selain itu keamanan jaringan juga harus diatur," terang mahasiswa Teknik Informatika ini.(rif/asa)

Berita Terkait