ITS News

Sabtu, 28 September 2024
09 Agustus 2006, 07:08

Robot ITS Diberangkatkan ke Malaysia

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Perubahan paling mencolok ada pada robot otomaotis. Meski fungsi utamanya membangun dua menara pencakar langit seperti tema yang telah ditentukan panitia, tapi beberapa tugas tambahan seperti bagaimana menghalau gerakan robot lawan dan kesiapan untuk bertabrakan, sudah disiapkan.

Demikian diungkapkan Eko Henfri Binugroho, S.ST, Dosen Pembimbing Robot Depth4, Rabu (9/8) siang di Kampus ITS. ”Kami memang melakukan beberapa perubahan pada robot otomatis yang kami nilai selama ini belum bekerja maksimal. Sedang untuk robot manual, hampir tidak ada perubahan baik desain maupun fungsinya,” jelasnya

Sebelum keberangkatan robot akhir pekan lalu, Depth4 dan tim telah melakukan uji coba terakhir, dengan catat waktu 58 detik untuk tugas membangun dua menara pencakar langit.

”Dari catatan waktu itu, kami optimistis jika tidak ada kendala di lapangan bisa berhasil menjadi juara. Tapi semua itu masih sangat bergantung dengan kondisi di lapangan. Paling tidak itulah pengalaman ke gagalan kami di Bejing, tahun lalu,” katanya.

Henfri mengungkapkan, untuk mengantisipasi berbagai kendala yang muncul, timnya telah menyiapkan sedikitnya delapan plan atau cara untuk membangun dua menara pencakar langit. ”Ke delapan cara itu telah disiapkan untuk mengantisipasi lawan dan kondisi lapangan,” katanya.

Henfri berharap tim ITS dapat kembali mengukir prestasi seperti yang pernah diraihnya pada tahun 2001 dengan Robot B-Cak saat digelar di Korayama, Jepang. “Lawan tangguh saat ini memang masih dari Jepang yang pernah menjadi juara sebanyak tiga kali pada tahun 2002, tahun 2004 dan tahun 2005 kemarin. Sedang tuan rumah Malaysia meski punya keinginan untuk menang, kemampuannya masih satu level dengan Indonesia. Apalagi salah satu dosen pembimbing mereka adalah dosen PENS,” jelas Henfri.

Lalu bagaimana persiapan tim Robot ITS? Menurut Henfir, ia telah melakukan beberapa perubahan untuk mencapai kecepatan maksimal didalam meraih poin di titik tengah membangun dua menara pencakar langit. “Kalau saat KRI kami selalu berhasil menyelesaikan semua dengan istilah siap dalam waktu dia tas satu menit, kini kami sudah menyelesaikannya dalam waktu 58 detik dan robot otomatisnya juga sudah dipersiapkan untuk bisa menghalau robot lawan dan mampu untuk bertabrakan,” jelas alumni PENS ini.

Dikatakannya, pengalaman selama ini, robor-robot yang bertanding ditingkat internasional selalu mengutamakan kecepatan didalam menyelesaikan permainan. “Itulah yang kini kami sedang lakukan dan ternyata dalam beberapa kali latihan akhir sebelum robot diberangkatkan kami sudah mencapai rata-rata 58 detik. Mudah-mudahan kondisi itu bisa dipertahankan atau bisa lebih baik lagi di Kualalumpur,” kata Henfri yang tercatat sebagai tim B-Cak pada kemenangan tahun 2001 di Jepang.

Henfri mengatakan, kalau dalam hitungan matematis, apa yang dilakukan tim robot ITS sudah maksmial, kini tinggal pada unsur keberuntungan dan lawan mana yang akan dihadapi dalam babak penyisihan.

“Tim kami baru akan berangkat pada 7 September mendatang, dan sesampainya di sana kami akan melakukan persiapan dan latihan-latihan awal untuk menjajaki lapangan. Harapannya dengan supporter yang banyak akan membuat kami juga lebih percaya diri menghadapi lawan-lawan di sana,” kata Henfri. (humas/rif)

Berita Terkait