ITS News

Sabtu, 28 September 2024
24 Agustus 2006, 07:08

Lebih Profesional, ITS Luncurkan Perusahaan

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Pengenalan badan usaha berbentuk perseroan terbatas (PT) ini dilakukan dalam pertemuan yang dilangsungkan di Gedung Rektorat ITS Rabu (23/8) siang. Badan usaha ini diperkenalkan kepada pihak Pemerintahan dan Perusahaan yang selama ini menjadi mitra kerja ITS

Dalam acara ini hadir ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Prof Ir Nyoman Sutantra MSc PhD dan wakil ketua Ir Patdono Suwigno PhD, Pembantu Rektor III Dr Ir Achmad Jazidie MEng serta Presiden Direktur PT ITS Kemitraan ini, Ir Muhammad Djaelani.

Dalam acara ini diungkapkan beberapa alasan pembentukan PT ITS Kemitran. Selama ini ITS kerap menjadi pilihan instansi dan pemerintah dalam menangani proyek dan menyediakan jasa konsultasi. Disisi lain, telah terbit beberapa peraturan yang lebih jelas dan mengatur pemberian tender dan pelaksanaannya. Badan usaha yang berbentuk PT dirasa bisa bersaing dengan lebih profesional.

Meski baru berdiri beberapa waktu, menurut Presiden Direktur PT ITS Kemitraan ini, Ir Muhammad Djaelani, perusahaan ini sudah terlibat dalam beberapa proyek penting. "Salah satunya adalah perancangan building code rekonstruksi Aceh," terangnya.

PT ITS Kemitraan ini sendiri dibentuk berdasakan MoU dengan Rektor ITS yang ditandatangani pada 16 September 2005 lalu. Dalam strukturnya ITS kemitran adalah perusahaan yang independen namun tetap memiliki tanggung jawab moral terhadap ITS.

Keunggulan dari perusahaan ini menurut Djaelani, pada banyaknya pakar yang tergabung. Mereka adalah dosen ITS, mantan akademisi ITS maupun alumni ITS yang sudah berpengalaman. Djaelani sendiri adalah mantan kepala dinas salah satu instansi pemerintahan di Surabaya.

Meski demikian Djaelani menyebut perusahaan ini tidak hanya akan merekrut tenaga dari ITS saja. "Kalau ada yang kompeten ya kita ajak," terangnya. Tapi, Djaelani menegaskan, karena perusahaan ini berasal dari ITS, maka akan tetap mengutamakan alumni ITS.

Meski melibatkan beberapa dosen aktif, Djaelani menjanjikan hal ini tidak akan mengganggu kegiatan belajar mengajar di ITS. "Sesuai peraturan dosen yang kerja diluar harus mendapat surat tugas atau cuti," terang Djaelani. Selain itu Djaelani juga mengaku akan mengajukan protes bila ada dosen yang kegiatan mengajarnya terganggu. "Soalnya anak saya juga kuliah di ITS," ujarnya sambil tertawa.

Selain itu juga agar tidak berbagai pihak bisa sembarangan mencatut nama ITS dalam menjalankan tender atau proyek. "Pernah saya diberitahu ada yang presentasi atas nama ITS, tapi saya tidak kenal," cerita Djaelani.

Seratus Persen untuk ITS
Sebagai suatu perusahan yang berasal dari ITS dan dibesarkan oleh orang-orang ITS, Djaelani menyatakan bahwa nawaitu (niat, red) dari perusahaan ini adalah untuk ITS. Djaelani menegaskan, keuntungan dari perusahaan ini akan diberikan seratus persen untuk ITS.

Apalagi, menurut Djaelani, dirinya dan para pengurus perusahaan lainya sudah cukup mampu secara finansial, sehingga tidak perlu terlalu menggantungkan diri dari perusahaan ini. "Saya hanya akan meminta hak profesional saya saja," terang Djaelani.

Hal yang sama juga diungkapkan oleh Pembantu Rektor III Dr Ir Achmad Jazidie MEng. Menurutnya, keuntungan ini akan digunakan untuk memenuhi biaya pendidikan. "Saat ini perguruan tinggi hanya mendapatkan 60 persen dananya dari pemerintah," terang Jazidie.(rif/asa)

Berita Terkait