ITS News

Sabtu, 28 September 2024
25 Agustus 2006, 07:08

Depankan Kualitas, SKK Tambah Personil

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Rekrutmen yang dilakukan SKK untuk menambah personil saat ini dikarenakan keadaan SKK yang mengalami kekurangan personil sejak beberapa tahun lalu. Jika diprosentase, jumlah satpam yang masih aktif saat ini hanya 50 persen dari jumlah ideal yang dibutukan.

Apalagi personil SKK yang terbatas ini ditugaskan untuk menjaga keamanan ITS yang sangat luas ini. Jumlah ini semakin berat ketika memasuki tahun ajaran baru dan harus menjaga ratusan motor mahasiswa baru yang diparkir tidak tertib hingga malam hari.

Menurut Didit Sigit Wahyono, wakil komandan SKK ITS, proses rekrutmen ini meliputi empat tahapan tes yang berat. Pertama-tama, para peserta tes harus melakukan tes Samapta atau tes fisik. Selanjutnya dipilih lima puluh orang terbaik untuk mengikuti psikotes dan tes wawancara. Setelah itu diambil 18 orang untuk mengikuti uji kesehatan. “Pendaftar rekrutmen SKK ITS tahun ini berjumlah 204 orang yang berasal dari seluruh Jawa Timur,” ujar Didit.

Dikatakan Didit yang telah bekerja selama 20 tahun sebagai SKK ITS bahwa anggota baru SKK ini diambil dengan batasan umur antara 21-27 tahun. Persyaratan lain yang harus dipenuhi adalah latar belakang pendidikan minimal setingkat SMU atau sederajat.

Alasan Didit untuk memilih orang yang berlatar belakang pendididikan SMU atau sederajat adalah agar tidak terjadi kesenjangan pengetahuan yang lebar. ”Karena nantinya yang dihadapi adalah mahasiswa dan dosen,” ujar Didit.

Masa Orientasi yang dilakukan semata-mata adalah pembekalan bagi anggota SKK yang baru. “Pembekalan yang kami berikan salah satunya adalah baris-berbaris untuk menjaga kekompakan dan konsentrasi para SKK baru.” Jelas Didit.

Didit mengatakan ada beberapa pembekalan seblum menurunkan para personil baru ke lapangan. Pembekalan tersebut diantaranya adalah, pemberian pelatihan mental yang terdiri dari pemberian materi di kelas dan outbond. Pembekalan terakhir adalah pendidikan Latram, pendidikan khusus satpam ini akan diserahkan kepada pelatih yang didatangkan langsung dari kepolisian.

Kasus Curanmor
Melihat tahun-tahun sebelumnya, Didit menegaskan bahwa banyak terjadi kasus kehilangan pada saat dimulainya tahun ajaran baru. Bahakan maraknya kasus curanmor ini menjadikan ITS sebagai kampus yang memiliki kasus curanmor paling tinggi berdasarkan sumber dari Kepolisian Sektor Surabaya Timur.

Untuk mengatasi hal itu SKK ITS akan menerapkan sistem pengamanan baru yang diharapkan dapat mengurangi jumlah kehilangan motor di lingkungan kampus ITS. Didit mengatakan akan menempatkan sejumlah personilnya pada beberapa pintu keluar ITS dan akan memerikasa kelengkapan surat dari pengendara motor yang masuk atau keluar ITS. “Memang agak ribet, tapi ini usaha kami untuk memperketat pengawasan, karena ini tanggung jawab kami,” ujar pria kelahiran Malang ini.

Selanjutnya Didit menghimbau kepada segenap civita akademika ITS untuk tetap waspada terhadap barang pribadi yang dimiliki. Didit menganggap kurangnya kewaspadaan terhadap barang pribadi dapat membuka kesempatan kepada ‘si tangan jahil’ untuk beroperasi. (ap/rif)

Berita Terkait