ITS News

Kamis, 03 Oktober 2024
02 Januari 2020, 21:01

Natal Bersama Mahasiswa Papua Bangun Semangat Persahabatan

Oleh : itssep | | Source : ITS Online

Peserta Acara Natal Bersama Mahasiswa Papua Berfoto Bersama

Kampus ITS, ITS News — Momen natal dimanfaatkan oleh Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) untuk membangun kekeluargaan antar mahasiswa Papua yang menjalani kuliah di berbagai universitas di Surabaya. Mengangkat tema Jadilah Sahabat bagi Semua Orang, kebaktian natal kali ini dipimpin langsung oleh pendeta Japikir Lumban Raja di Rektorat ITS, Senin (30/12).

Prof Dr Ir Adi Soeprijanto MT, Wakil Rektor I Bidang Akademik dan Kemahasiswaan ITS mengapresiasi adanya acara natal bersama mahasiswa Papua ini. Menurutnya, momen tersebut juga dapat digunakan untuk memupuk rasa kebangsaan. “Momen natal seperti inilah saat yang tepat untuk merajut kebersamaan sekaligus menanamkan nilai kebangsaan pada mereka,” ungkapnya saat memberikan sambutan.

Acara kebaktian natal ini sendiri dihadiri oleh mahasiswa Papua yang berkuliah di beberapa universitas di Surabaya. Selain itu, diundang pula beberapa siswa Papua dari SMA Katolik Santa Agnes yang sekaligus menampilkan tarian khas papua pada sesi ramah tamah selepas kebaktian. “Penampilan mereka ini untuk memberikan nuansa papua serta menunjukkan bahwa mereka juga punya potensi,” jelas Dr Dra Melania Suweni Muntini MT, ketua pelaksana acara ini.

Pendeta Japikir Lumban Raja saat Memberikan Khotbah pada Kebaktian Natal bersama Mahasiswa Papua

Perempuan yang juga menjadi dosen Departemen Fisika ITS ini menjelaskan bahwa tema yang diusung pada acara ini pun dimaksudkan untuk mengajak mahasiswa Papua yang hadir agar memiliki semangat persahabatan dengan semua orang tanpa memandang suku, bahasa, dan budaya. Dengan memiliki banyak sahabat tentunya semua masalah akan menjadi ringan dengan saling mencurahkan keresahan dan membantu satu sama lain. “Kita sebagai institusi akademisi juga harus memiliki peran mengembangkan sikap sosial mahasiswanya untuk memaksimalkan potensi mereka,” urainya.

Melania juga memaparkan, acara kebaktian dilakukan seminggu setelah natal karena disesuaikan dengan jadwal libur mahasiswa. Baginya, acara ini pun dilaksanakan eksklusif bagi mereka. “Apalagi mayoritas mereka tidak bisa pulang berkumpul bersama keluarga saat natal karena jauhnya jarak dengan kampung halaman, di sini kita ingin menjadi keluarga baru bagi mereka,” tambahnya.

Ia pun berharap akan ada banyak acara kemahasiswaan yang dapat menghilangkan dinding pembatas antar mahasiswa yang berasal dari banyak suku bangsa yang ada di ITS. Hal itu bertujuan agar terciptanya saling komunikasi dan kerjasama yang baik antar mahasiswa. “Nantinya hal itu juga akan memperkaya khasanah kita bukan hanya dari teknologi tapi juga sosial budaya yang ada,” tutupnya. (sep/id)

Salah Satu Mahasiswa Papua yang Hadir secara Khidmat Berdoa saat Sesi Kebaktian Natal

Berita Terkait