ITS News

Sabtu, 28 September 2024
10 September 2006, 07:09

Kupu-kupu Papua di Seminar Biologi

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Jurusan Biologi kembali mengadakan seminar nasional. Tahun ini ada bebrapa topik menarik yang dibahas. Mulai dari peranan tumbuhan bagi manusia hingga kupu-kupu Papua yang langka.

Tutik Nurhidayati, ketua panitia seminar nasional ini mengatakan bahwa acara ini ditujukan bagi peneliti, akademisi, mahasiswa, dan pemerhati di bidang tumbuhan.

Peran tumbuhan yang semakin penting bagi manusia dewasa ini merupakan alasan kuat diadakannya seminar ini. Tutik menjelaskan bahwa tumbuhan saat ini berperan hingga seluruh lini peradaban manusia, ”Tumbuhan juga merupakan bagian terpenting dari mata rantai ekologis”, ujar Tutik.

Hadirnya tiga pembicara utama yang menyajikan temuan mutakhir dari bidang masing-masing menambah suasana akademik dalam seminar ini. Pembicara pertama adalah Prof Dr Syukur Makmur Sitompul yang merupakan pakar ekologi dari Universitas Brawijaya Malang.

Dalam makalahnya Syukur menyajikan sebuah temuannya tentang pemetaan air dengan model RAINS (Rain Absorption in Natural Systems). Model temuannya itu telah diuji coba di daerah aliran sungai Brantas dengan keakuratan yang dapat dipertanggung jawabkan.

Selain Syukur, hadir pula dua pembicara utama lainnya yaitu Ir Sugeng Gunadi, M LA, IAI, pakar lanskap dari jurusan Arsitektur ITS. Sugeng hadir dengan membawakan makalah yang berjudul Tumbuhan Sebagai Ruh Sebuah Lanskap. Selain Sugeng dan Syukur pembicara utama yang ketiga adalah Drs H A Latief Burhan, MS, seorang staff pengajar di jurusan Biologi Unair. Latief membawakan makalah dengan judul Komunitas Tumbuhan Sebagai Sumber Satabilitas Ekosistem Sumber daya.

Tampak pula dalam seminar ini beberapa peneliti yang datang dari lembaga-lembaga penelitian. Sebut saja peneliti dari Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Bogor, LIPI Pasuruan, hingga Pusat Penelitian Oseanografi Kota Bitung Sulawesi Utara. Hadirnya para peneliti dalam acara ini tidak lepas dari persiapan yang dilakukan mulai awal bulan Mei 2006.

Dari Papua Untuk Dunia
Hadirnya beberapa wakil dari Universitas Cendrawasih Papua juga menjadi tolok ukur keberhasilan panitia seminar nasional ini. Wakil dari Papua ini merupakan staff pengajar di jurusan Biologi Universitas Cendrawasih. Salah satunya adalah Evie Lilly Warikar, seorang pakar serangga. Di usianya yang masih muda Evie menjadi salah satu tokoh terdepan dalam penelitian serangga di Indonesia.

Berada langsung dibawah asuhan Bruder Henk, seorang pecinta serangga Belanda yang telah mendedikasikan 30 tahun hidupnya untuk meneliti kupu-kupu, Evie menjadi salah satu tim identifikasi kupu-kupu Papua dengan sebaran dari wilayah Mamberamo hingga pegunungan Cyclops.

Tidak hanya itu, Evie juga tercatat menjadi satu dari 12 orang peneliti yang mengikuti ekspedisi RAP, ekspedisi penelitian terkenal yang mengungkap beberapa temuan spesies baru endemik Papua. Dalam ekspedisi RAP, Evie yang tergabung dalam tim kupu-kupu berhasil mengidentifikasi 170 spesies dengan lima spesies baru.

Jalan Evie memang tidak populer, tetapi Evie meyakinkan dirinya bahwa apa yang dilakukannya merupakan salah satu bentuk kecintaan dan kekagumannya pada ragam hayati tanah kelahirannya, Papua. Keyakinannya itu mengkristal dengan tekadnya yang tinggi untuk menjadi peneliti di bidang serangga. (ap/rif)

 

Berita Terkait