ITS News

Sabtu, 28 September 2024
11 September 2006, 17:09

Victory Island, Tema ABU Robocon 2007

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Suka cita dan kegembiraan tidak dapat ditutup-tutupi baik oleh supporter maupun para dosen pembimbing dari Ho Chi Minh City University of Technology sebagai juara kontes ABU RoboCon tahun ini. ”Kemenangan kami ini bukan semata-mata karena keunggulan teknologi. Tapi kami juga mengandalkan strategi dalam menghadapi lawan. Pengetahuan dan kemampuan teknologi ke-19 tim sama, tinggal bagaimana mengatur strategi,” kata Huy Van Kien, dosen pembimbing tim Vietnam, beberapa saat setelah memenangkan kompetisi.

Tema kontes tahun depan sebagaimana disampaikan panitia diakhir acara adalah vicotry island. Yakni kontes robot dengan lintasan melingkar seperti rumah laba-laba dan kemudian masing-masing robot diberi soal untuk membuat lintasan hingga membentu huruf V “victory”.

Bagaimana pelaksanaan di Indonesia? Sebagaimana tahun-tahun sebelumnya maka kontes dilaksanakan melalui KRI (Kontes Robot Indonesia, Red) dimana pemenangnya berhak mewakili Indonesia di tingkat dunia. “Meski ITS ditunjuk sebagai tuan rumah, kami belum bisa mencoba untuk melokalkan tema di tingat dunia itu. Nanti setelah kami menerima secara resmi dari TVRI, baru akan dilakukan beberapa penjelasan bagi calon-calon Indonesia,” kata Ir Gigih Prabowo.

Jika memang ITS dipercaya untuk menyelenggarakan dan memilih calon perwakilan Indonesia di ajang kontes internasional, ujar Gigih, sebaiknya para peserta diberi kebebasan untuk membuat dan melakukan halangan ke pihak lawan. “Ini penting agar seleksi yang diadakan di Indonesia benar-benar telah mengikuti alur di tingkat internasional,” katanya.

Dalam KRI selama ini, ungkap Gigih, tim tidak diperbolehkan untuk mengganggu atau menghalangi tim lawan. Alasannya adalah untuk menjaga agar permaianan berjalan bersih. “Tapi saya melihat pola itu justru hanya akan menghasilkan juara yang jago kandang yang tidak mau bersaing di tingkat internasional. Sudah saatnya memang jika KRI membolehkan untuk saling menghalangi satu sama lain. Jika kompetisinya seperti yang kita saksikan saat ini memang tidak ada pilihan lain untuk membuat KRI saling menganggu dan menghalangi,” katanya.

Gigih yakin dengan kontes seperti yang ada di tingkat internasional tersebut, maka akan dihasilkan tim-tim yang benar-benar tangguh.(humas/ftr)

Berita Terkait