ITS News

Sabtu, 28 September 2024
11 Oktober 2006, 10:10

Pemungutan Suara Calon Rektor ITS Dimulai

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Belum siapnya Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) yang diserahi tugas untuk melakukan penjaringan di tingkat mahasiswa itu, dikatakan Aris Triwinarno, Sekretaris Jendral BEM ITS, karena mahasiswa masih ingin mengetahui berapa perbandingan suara mahasiswa akan dihargai dalam penghitungan akhir untuk menentukan lima calon rektor tahap berikutnya. ”Kami mengharapkan perbandingan suara dosen dan mahasiswa tidak berbeda jauh. Kalau mengacu Pilcarek sebelumnya perbandingannya 1:3:5. Artinya, satu suara dosen sama dengan tiga suara karyawan atau lima suara mahasiswa,” katanya, Selasa (10/10) siang.

Menanggapi keinginan BEM, Ketua Pilcarek ITS, Prof Mahmud Zaki MSc, mengatakan bahwa panitia telah mengusulkan kepada senat perbandingannya harus proporsional. Ia mengungkapkan kalau dosennya hanya ada 1.000 sedang mahasiswanya ada 18 ribu, maka hitungan proporsionalnya tiap 18 suara mahasiswa setara dengan suara satu dosen. ”Tapi kami belum memutuskan hal itu, karena rapat senat baru diselenggarakan Rabu siang besok. Itu pun apakah akan dibahas atau tidak karena rapat senat juga sudah mengagendakan pembahasan lain berkait dengan Pilcarek,” katanya.

Pantauan di jurusan-jurusan pada hari pertama pemungutan suara atau penjaringan di tingkat dosen terlihat sepi. Demikian juga dilokasi pemungutan suara untuk karyawan yang dipusatkan di Plasa Dr Angka. ”Suasana sepi ini karena memang panitia telah menjadwalkan kegiatan pemilihan untuk tiap unit di hari-hari tertentu mulai pukul 09.00 hingga 14.00. Tujuannya agar tidak terlalu berdesakan-desakan dan mengganggu aktifitas pekerjaan sehari-hari,” kata salah seorang panitia yang bertugas di lokasi pemungutan suara.

Beberapa mahasiswa yang ditemui di beberapa jurusan mengakui kalau mereka belum mengetahui agenda acara pemilihan rektor. ”Mungkin adik-adik mahasiswa yang duduk di sana yang mengetahui, kalau kami ini mahasiswa angkatan lama, sehingga jarang ke kampus. Tapi kalau ada pemilihan biasanya ramai dan dilakukan di sini,” kata salah seorang mahasiswa di Jurusan Teknik Fisika.

Sementara di beberapa jurusan, terlihat antusiasme para dosen untuk menggunakan haknya dalam memilih tujuh calon rektor terlihat pada pagi hari. Mereka sebagian besar telah mengambil, tapi ada yang langusng memasukkan ke kotak suara, ada pula yang mengambil dan membawanya pulang untuk diserahkan menjelang batas akhir penutupan, 17 Oktober mendatang.

Di Jurusan Kimia FMIPA misalnya,hingga pukul 14.00 siang, 22 dari sekitar 36 pemilih telah menandatangani pengambilan surat suara. Sedang di Jurusan Teknik Sipil, hanya tinggal seperlima dosen yang memiliki hak suara yang belum mengambil kertas suaranya. (Humas/ftr)

Berita Terkait