ITS News

Sabtu, 28 September 2024
12 Oktober 2006, 12:10

Nur Syam: Hemat Dalam Konsepsi Islam

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Dalam paparannya, Pembantu Rektor II Institut Agama Islam Negri (IAIN) Sunan Ampel Surabaya ini menjelaskan bagaimana hemat dalam konsepsi Islam. "Sesuatu yang bisa disebut sebagai kenikmatan adalah sesuatu yang singkat dan dalam batas yang sedikit. Misalnya saja di saat pertama kali kita meneguk air minum di saat berbuka, itulah cita rasa serta kenikmatan tertinggi yang kita alami," kata Nur. Namun,  imbuhnya, dalam kehidupan sehari-hari sering ditemui adanya suatu perasaan tidak puas dengan upaya kita dalam memuaskan diri.

Fenomena inilah yang kemudian memunculkan kategori pemborosan dan penghematan dalam memenuhi kebutuhan hidup. Nur Syam menuturkan bahwa Islam sebagai agama yang mengatur operasional kehidupan dengan syariah-nya, memiliki konsepsi yang jelas dalam menyikapi fenomena yang ada dalam masyarakat tersebut.

Mengenai petunjuk-petunjuk yang terdapat dalam Al Quran, Nur Syam menjelaskan terdapat beberapa ayat yang menyinggung masalah pemborosan." Ada banyak ayat yang menjelaskan kita tentang pemborosan. Dalam surat Al Isra ayat 27 misalnya, disana disebutkan bahwa para pemboros-pemboros itu termasuk saudara-saudara setan. Selain itu masih banyak ayat-ayat yang melarang kita melakukan pemborosan," jelasnya.

Lebih lanjut Nur Syam menjelaskan bahwa yang perlu dipahamai masyarakat Muslim saat ini adalah bahwa semua boleh menikmati rizki yang diberikan oleh Allah. Namun jika hal itu telah melampaui batas fitrah kemanusiaan, maka tentunya hal itu telah menyimpang dari koridor yang Allah berikan. "Boleh saja kita memakai listrik karena itu adalah kebutuhan kita. Namun saat pemakaian itu telah melampaui batas kewajaran, tentunya itu akan bernilai lain di mata Allah. Karena Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas," tandas Nur Syam.

Dari paparan yang ia sampaikan, Nur Syam menyimpulkan bahwa ada beberapa karakter yang dimiliki seorang pemboros maupun penghemat. "Personifikasi si pemboros adalah mereka yang berlebihan menggunakan hartanya untuk hal-hal yang maksiat dan sia-sia. Begitu juga sebaliknya, distribusi kekayaan yang masih dalam koridor ketaatan kepada Allah, termasuk indikator personifikasi hemat dalam konsep Islam", kata Nur Syam.

Namun demikian, ungkapnya, orang yang hemat bukanlah yang dekat dengan kikir yang tidak mau mengeluarkan harta kepada orang di sekelilingnya. "Orang yang hemat adalah orang yang memberikan hartanya sesuai dengan aturan Islam sebagaiman konsep zakat dan shadaqah dalam syariah Islam," kata Nur Syam.

Di akhir paparannya, Nur Syam mengutip salah satu hadits Nabi Muhammad SAW bahwa pangkal segala penyakit adalah sifat rakus dan pangkal segala obat adalah berpantang. "Maksud dari hadits tersebut adalah cara melihat dalam bertindak di kehidupan, tidak hanya selalu disandarkan pda sisi hasilnya saja. Namun kita juga harus melihat sisi prosesnya," pungkasnya. (Jie/ftr)

Berita Terkait