ITS News

Sabtu, 28 September 2024
10 November 2006, 13:11

Wapres: Minimal Satu Alumni ITS Jadi Kabinet

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Pernyataan itu langsung disambut tepuk tangan dan tawa sekitar 250 alumni ITS, termasuk diantaranya Menteri Energi dan Sumberdaya Mineral Purnomo Yusgiantoro, Menteri Negara BUMN Sugiarto, dan Menteri Usaha Kecil dan Menengah Suryadharma Ali yang ikut hadir dalam acara itu.

Suasana pembukaan sangat cair dan bahkan penuh kelakar. Ketua IKA ITS Kristiono misalnya, dalam sambutannya mengatakan bahwa sejak kelulusan pertama pada 1967, ITS telah meluluskan lebih dari 45 ribu orang. Dan para alumni bekerja di berbagai bidang, baik di pemerintahan, parlemen, BUMN, maupun swasta. “Tapi kami mohon maaf, dalam kesempatan ini kami tidak bisa melaporkan adanya alumni ITS yang menjadi anggota kabinet,” ujar Kristiono yang langsung disambut tawa para hadirin, tak terkecuali Wakil Presiden dan tiga menteri yang hadir.

Pidato Rektor ITS Prof Dr Ir Mohammad Nuh, DEA juga tak kalah serunya. Menurut Nuh, kendati berusia sudah cukup tua, masih banyak yang menilai ITS adalah swasta. “Kami tekankan ITS itu negeri,” katanya yang juga langsung disambut tawa hadirin.

Nuh menganalisa, ada kemungkinan ITS dianggap swasta karena ada kata Sepuluh November yang mungkin dianggap sama dengan Universitas 17 Agustus 1945 yang swasta. “Padahal 10 November lebih mulia dari 17 Agustus karena mempertahankan kemerdekaan lebih susah daripada merebut.” Lagi-lagi Jusuf Kalla dan para hadirin tak bisa menahan tawa.

Perihal karya alumni ITS yang bisa membuat Biodisel 100 persen, Nuh pun mengaku senang. “Saya sendiri bertanya apa benar 100 persen. Padahal, yang memakai suntikan dana negara saja baru bisa 5-10 persen. Ini tanpa suntikan dana kok bisa 100 persen.”

Nuh mengakhiri pidatonya dengan meminta alumni ITS tak telalu banyak meminta kepada pemerintah, apalagi kalau tidak bisa memberi kontribusi. “Lebih baik tidur saja timbang ngriwuk-i,” katanya.

Jusuf Kalla saat menanggapi pidato Kristiono dan Nuh, sepertinya tak mau kalah. Dengan tangkas, RI-2 ini pun membuat pernyataan yang tak kalah mengejutkan. Menurut Wapres, alumni harus mempunyai sumbangsih yang betul kepada kampus agar terjadi sinergi timbal balik. "Kalau di Harvard kita sering mendengar bahwa alumni yang baik jadi konsultan, yang menengah jadi manajer, nah yang pura-pura pintar jadi owner. Saya kira ITS berada di tingkat satu dan dua, pintar dan banyak manajer. Unhas (Universitas Hasanuddin-almamater Jusuf Kalla, Red) sedikit di bawah, jadi banyak owner-nya," kata Wapres berkelakar.

Setelah memberi pidato, didampingi Kristiono dan Nuh, Jusuf Kalla resmi membuka sidang dengan memukul gong. Setelah itu hadirin menyaksikan pelepasan dua kendaraan bermesin diesel berbahan bakar INA BF 100, temuan TENOV, lembaga kajian kebijakan teknologi dan industri yang didirikan oleh IKA ITS. (Humas/ftr)

Berita Terkait