ITS News

Sabtu, 28 September 2024
20 November 2006, 17:11

Depkominfo Tegaskan Komitmen pada Open Source

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Salah satu strategi yang dikemukakan oleh Cahyana adalah IFOSI, atau Inisiative Free and Open Source Indonesia. Dengan IFOSI ini, Cahyana berharap pengembangan software di Indonesia bisa terarah dan maju.

Strategi lain untuk menumbuhkan Open Source di Indonesia adalah dengan sertifikasi hardware. “Hardware yang sudah mendukung software Open Source akan mendapat sertifikasi ini,” terang Cahyana ketika mejawab pertanyaan salah satu peserta konferensi.

Peraturan Hak atas Kekayaan Intelektual (HAKI) , menurut Cahyana juga akan menjamin perlidungan terhadap software Open Source. Sehingga para pengembang Open Source tidak perlu khawatir karyanya tidak terlindungi. Hal ini masih menurut Cahyana juga menepis anggapan bahwa UU HAKI hanya melindungi perusahaan software besar.

Dalam Depkominfo sendiri saat ini sedang dilakukan migrasi software ke software berlisensi. “Sebagian akan kita pakai software propietary (berbayar, Red) sebagian lagi software Open Source,” terangnya. .

Menurut Cahyana, pemerintah juga mendukung software propietary untuk berkembang. “Tapi bagi mereka yang tidak mampu untuk membeli lisensi kita berikan solusi cerdas dengan memakai software Open Source, jangan yang bajakan,” terang pria kelahiran Garut ini.

Selain berbicara tentang Open Source software, alumni teknik Industri ITB ini juga mengutarakan pentingnya Teknologi Informasi bagi perkembangan bangsa Indonesia.

Cahyana mencontohkan para petani coklat di Sulawesi yang bersama-sama membeli komputer dan koneksi internet.” Dengan begitu mereka bisa mengetahui harga coklat di Hongkong atau Singapura, sehingga para tengkulak tidak bisa mempermainkan harga,” terangnya.

IT juga berperan bagi peningkatan sumber daya manusia. “Sebab saat ini persaingan di dunia bukan hanya antar negara atau perusahaan, tapi persaingan antar individu,” terang Cahyana. Ia menyampaikan beberapa kemampuan terbaru di dunia IT yang harus dimiliki oleh generasi saat ini. “Kemampuan untuk searching, membangun koneksi online dan online trading,” sebutnya.

Perkembangan IT di Indonesia juga cukup menjajikan. “Pada tahun 2003 lalu dua orang Indonesia mendapat penghargaan di bidang teknologi informasi dari PBB di Genewa. Salah satunya adalah Romi Satria Wahono dari IlmuKomputer.com,” terangnya memberi contoh.

Di samping Cahyana, pejabat Depkominfo lain yang hadir dalam konferensi ini adalah Direktur Sistem Informasi, Perangkat Lunak dan Konten Ir Lolly Amalia MSc. Di sini, ia memperkenalkan tentang help desk software Indonesia. Menurut Lolly, help desk ini disediakan untuk membantu para pengembang open source di Indonesia, baik yang propietary maupun open source. (rif/ftr)

Berita Terkait