Bertempat di Teknik Perkapalan ITS, Naval 3on3 Challenge menyuguhkan pertandingan final yang sangat menarik antara tim Teknik Industri I melawan tim Teknik Sipil A. Meskipun tanpa penonton, tak menyurutkan semangat kedua tim memperebutkan gelar juara di turnamen ini.

Di babak pertama, permainan taktis dan efisien yang disuguhkan tim Teknik Sipil tak mampu dibendung oleh tim Teknik Industri (TI). Walaupun tembakan star poin Ius, mahasiswa Teknik Industri, berhasil memberi tiga angka. Namun tim ini tak kuasa menghentikan pemain Sipil A mencetak poin dengan konsisten. Akhirnya, under basket dari salah satu pemain, Bagus, menutup babak I dengan skor 5 – 5.

Selanjutnya pada babak kedua, tim TI berusaha membalikkan keadaan. Di bawah komando Elan, tim ini berusaha memecah kebuntuan. Namun, lagi – lagi tim lawan berhasil menahan serangan demi serangan yang dikerahkan oleh tim TI. Bahkan, beberapa steal yang dilakukan berhasil menjadi penambah poin penting dalam pertandingan ini.  Sehingga, tim Sipil  mendominasi detik – detik terakhir babak kedua dan menutup pertandingan dengan skor 12 – 10.

Pada perebutan juara ketiga, tim TI berhasil mengalahkan Brutalium, tim yang beranggotakan murni mahasiswa baru (maba) 2006 jurusan Teknik Kimia.Walaupun maba, Brutalium sempat menyulitkan tim TI yang beranggotakan mahasiswa angkatan 2004 itu. Berkali – kali terobosan dan umpan cepat mereka membuat pertahanan tim TI kocar kacir. Namun, ketenangan dan pengalaman para pemain TI membuat mereka tetap mendominasi permainan.

Tembakan poin star Chukie diakhir babak I membuat tim TI unggul di babak I dengan 5 – 3. Di babak kedua, Brutalium terlihat frustasi. Serangan dan usaha yang dilakukan selalu dipatahkan pemain TI. Sehingga membuat lawan terbawa emosi dan berpengaruh jelek pada permainannya. Hal ini memudahkan tim TI dalam membentuk pola serangan mereka. Dengan santai, tim TI mengakhiri pertandingan ini dengan skor akhir 11 – 7.

Sementara itu, Andri Maulana, ketua pelaksana Naval 3on3 Challenge, mengaku kaget akan hasil yang dicapai. ”Target saya hanya pemain biasa saja, ternyata yang main enak – enak semua, " ungkap mahasiswa Teknik Perkapalan angkatan 2004 ini yang mengaku sudah lama mempersiapkan turnamen ini.

Dengan persiapan yang matang, Andri berhasil menggabungkan ciri khas Crush Bone dengan 3on3 ala Magic Jhonson. “Semuanya berasal dari iseng. Dari kelakar bersama teman–teman. Saya pikir, kenapa tidak? Alhamdulillah, sekarang saya berhasil mengadakan turnamen yang sesuai dengan impian kami,” paparnya. Selain untuk memperkenalkan lapangan bola basket Teknik Perkapalan, Andri menyebut juga ada tujuan lain. “InsyaAllah turnamen ini akan menjadi agenda tahunan Teknik Perkapalan, sehingga pecinta basket di ITS tidak merasa kekurangan event, “ tegasnya menutup wawancara. (m1/th@)