ITS News

Sabtu, 28 September 2024
16 Januari 2007, 16:01

Bangun TPA Senilai Rp 1 Miliar

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Pembantu Rektor II ITS, Ir Syarief Widjaja PhD mengatakan, dana pembangunan gedung sebesar itu diperoleh dari hasil hibah kerja sama dengan dua perusahaan seluler yang berencana akan menempatkan antena atau BTS-nya di lingkungan kampus ITS Sukolilo. ”Perencanaan telah disiapkan oleh Tim Master Plan ITS dan direncanakan bisa dikerjakan dalam waktu tiga bulan ke depan,” katanya, Selasa (16/1) siang.

Sementara Ketua Dharma Wanita Persatuan ITS, drg Lily M Nuh, menjelaskan bahwa dilengkapinya gedung dharma wanita dengan fasilitas tempat penitipan anak antara lain karena banyak warga ITS sebagai keluarga muda dengan suami-isteri bekerja, membutuhkan tempat untuk menitipkan putra-putri mereka. ”Kami berpikir untuk meraih kesuksesan baik di rumah dalam hal ini membesarkan anak-anak maupun di tempat kerja, ditunjukkan dengan prestasi. Maka dibutuhkan tempat penitipan anak sehingga orang tua bisa bekerja dengan baik,” katanya.

ITS berharap, tambah Lily, keberadaan TPA nantinya akan membantu orang tua agar tidak khawatir lagi untuk meninggalkan putra-putrinya saat bekerja. Karena memang TPA ini akan dikelola dengan profesional dan dilengkapi berbagai kebutuhan untuk anak-anak sesuai dengan tingkatan usia. ”Harapan lainnya melalui TPA inilah ke depan warga ITS yang memiliki anak balita tidak kerepotan dengan urusan mendidik anak-anak selama ditinggal bekerja atau setelah pulang sekolah. Konsepnya memang kami dekatkan dengan Play Group dan TK Dharma Wanita ITS, agar jika setelah aktivitas sekolah tidak ada yang bisa menjaga di rumah bisa dititipkan di TPA,” katanya.

Selain itu, katanya menjelaskan, melalui TPA ini diharapka interaksi dan kekeluargaan sesama warga ITS akan makin tumbuh baik. Karena TPA ini sengaja disiapkan khusus untuk warga dalam hal ini karyawan dan dosen ITS dan bukan untuk masyarakat umum.

Sementara Rektor ITS, Prof Dr Ir Mohammad Nuh DEA menjelaskan bahwa sebagai sebuah organisasi kekeluargaan, keberadaan Dharma Wanita di ITS bersifat komplementeri. Keberadaannya, lanjut Nuh, tidak boleh dijadikan sebagai beban, tapi bagaimana organisasi kekeluargaan ini ikut bersama-sama mendukung program-program ITS. “Upaya pembangunan dan penyediaan tempat penitipan anak adalah sebagai salah satu bentuk keberadaan dharma wanita untuk mendukung program ITS, karena kita menyadari banyak dari dosen dan karyawan ITS yang masih memiliki anak kecil atau balita, sehingga perlu pengawasan ekstra agar orang tua bisa bekerja dengan tenang dan berprestasi,” paparnya.

Dikatakan Nuh, ITS tidak ingin memandang dikotomi antara meninggalkan pekerjaan atau mengurus anak, tapi bagaimana kedua-duanya dapat berjalan dengan baik. Karena itulah keberadaan TPA dibutuhkan. “Melalui TPA ini mudah-mudahan keberadaan dharma wanita sebagai sebuah organisasi kekeluargaan akan makin bermanfaat baik bagi ITS sebagai institusi maupun ITS sebagai sebuah society,” katanya. (Humas/ftr)

Berita Terkait