ITS News

Sabtu, 28 September 2024
07 Desember 2006, 14:12

Surat Lamaran Adalah Cerminan Diri

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Kuliah tamu jurusan Teknik Material ITS kali ini, dibawakan Sofyan Irawan ST, Product Engineer PT Fajar Mas Murni. Alumni jurusan Teknik Mesin ITS ini beranggapan bahwa hasil dalam tes pekerjaan tergantung dari cara si pelamar bisa membawakan dirinya. ”Semua tes masuk pekerjaan itu bukanlah masalah yang harus diselesaikan, hanya kewajiban yang harus dijalani,” jelas Sofyan.

Kuncinya, imbuh Sofyan, si pelamar harus mengenali dirinya sendiri. Mengenali potensi dan minat diri mampu menentukan pilihan terbaik bagi pemburu kerja. ”Tanyalah pada diri anda, apa jenis pekerjaan yang cocok dengan diri anda. Apabila anda merasa cocok bekerja sebagai staf pengajar, janganlah memilih pekerjaan sebagai seorang teknisi,” sarannya.

Di sisi lain, kata Sofyan, kriteria pelamar yang biasanya dicantumkan pada lowongan pekerjaan dapat dijadikan tolak ukur diri. "Beberapa kriteria itu dapat dijadikan harga mati dari standar sebuah perusahaan, " tegas pria berkulit kuning ini. Kesadaran diri dalam memilih lowongan yang sesuai, lanjutnya, memberikan kepercayaan diri yang lebih pada pelamar dalam melangkah lebih lanjut.

Selebihnya, imbuh Sofyan, penulisan surat lamaran pun akan terasa lebih ringan. Sebab, surat lamaran merupakan salah satu cermin diri pelamar. "Ini sangat menentukan sebagai gerbang pembuka hubungan antara sang pencari pekerjaan dan pencari pekerja, " paparnya. Tentu saja, surat lamaran yang memberikan nuansa kepercayaan diri, memiliki banyak prestasi serta mempunyai resume yang di atas rata-rata, akan lebih menarik suatu perusahaan daripada yang kosong tanpa isi.

"Selanjutnya, terserah Anda. Tes interview dan psikotes, yang biasanya menjadi momok bagi pelamar, bisa diatasi dengan kepercayaan diri. Semua permasalahan yang timbul ketika tes akhir tersebut janganlah menyebabkan rasa takut yang berakibat ragu dalam mengambil keputusan," ungkap Sofyan. Apalagi keraguan dalam menjawab sebuah pertanyaan sekalipun dapat mengurangi nilai pelamar di mata penguji. ”Nervous? Berdoalah, InsyaAllah kita akan mendapat bantuan dari Allah,” tandas pria yang berumur 29 tahun ini.

Sementara itu, ditemui ITS Online, ketua pelaksana acara, Zainal mengaku keterlambatan publikasi. ” Tapi Alhamdulillah, peserta yang datang lumayan banyak, soalnya kami telat mempublikasikannya,” paparnya. Mahasiswa jurusan Teknik Material angkatan 2004 ini pun mengatakan harapannya. ”Sebenarnya sasaran kami adalah mahasiswa yang mendekati wisuda, tapi tidak tertutup kemungkinan bagi angkatan muda untuk lebih mempersiapkan diri dari sekarang. Mudah-mudahan, setelah mengikuti kuliah ini, calon alumni ITS berhasil unjuk gigi dan menembus persaingan kerja yang makin kerast di dunia nyata,” pungkasnya. (m1/th@)

Berita Terkait