ITS News

Kamis, 21 November 2024
07 April 2020, 18:04

ITS Ciptakan Ventilator Murah Bantu Penanganan Pasien Covid-19

Oleh : itsmis | | Source : https://www.its.ac.id

Dr Aulia Muhammad Taufiq Nasution (kanan) saat menjelaskan cara kerja ventilator buatan ITS ke Wakil Gubernur Jatim Emil Dardak

Kampus ITS, ITS News – Berbagai upaya terus dilakukan oleh Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) dalam membantu masyarakat menghadapi pandemi virus Corona atau Covid-19 saat ini. Dalam bidang inovasi teknologi, ITS melalui Tim Ventilator Departemen Teknik Fisika ITS menciptakan Simple and Low-Cost Mechanical Ventilator. Alat ini pun memiliki target untuk segera diproduksi secara massal dan resmi diperkenalkan bertepatan dengan peringatan Hari Kesehatan Sedunia di Gedung Pusat Robotika ITS, Selasa (7/4).

Rektor ITS Prof Dr Ir Mochamad Ashari MEng mengungkapkan bahwa Ventilator ini juga merupakan kerja sama antara ITS dengan Rumah Sakit Universitas Airlangga (RSUA) dan RSUD dr Soetomo selaku mitra peneliti dan calon pengguna inovasi ini. Robot ini pun diharapkan dapat mengatasi permasalahan terbatasnya alat ventilator yang ada di Indonesia. “Padahal angka pasien positif Covid-19 terus naik setiap harinya, alat ini sangat dibutuhkan saat ini,” jelas rector yang kerap disapa Ashari ini.

Rektor ITS Prof Mochamad Ashari (kiri) saat memberikan sambutan pada launching Simple & Low-Cost Mechanical Ventilator ITS untuk pasien Covid-19 di Gedung Pusat Robotika ITS

Ia pun menerangkan bahwa dalam pengembangan Ventilator ini selalu didampingi oleh Balai Pengamanan Fasilitas Kesehatan (BPFK) Surabaya. Hal ini dilakukan agar dalam pengembangannya dapat sesuai standar yang dibutuhkan, sehingga dapat segera diproduksi secara massal. “Alat ini pun saat ini tinggal melalui uji kelayakan dengan dioperasikan selama 2×24 jam nonstop,” tambahnya.

Ventilator ini menggunakan basis desain open source dari Massachusetts Institute of Technology (MIT) Amerika Serikat. Sistem mekanik dan beberapa spesifikasi diadopsi dari MIT. Sistem elektronik dan sistem monitoring dikembangkan sepenuhnya oleh Tim ITS. Ventilator ini dikembangkan bersandar pada ketersediaan komponen yang ada di pasaran, dengan pertimbangan kemudahan dalam proses fabrikasi nantinya untuk memenuhi jumlah kebutuhan ventilator yang besar. Ventilator ini memiliki fitur pengaturan Respiration Rate, Inspiration/Expiration Ratio, Tidal Volume, PEEP (Positive End-Expiratory Pressure), dan PIP (Peak Inspiration Pressure).

Alat bantu pernapasan Simple & Low-Cost Ventilator buatan ITS kerja sama dengan RSUA dan RSUD dr Soetomo

Ketua Tim Ventilator Departemen Teknik Fisika ITS Dr rer nat Aulia MT Nasution menjelaskan, Ventilator ini dapat menjadi alat bantu napas bagi penderita Covid-19 yang mengalami gangguan pada sistem pernapasannya. Dibandingkan ventilator yang sudah ada di sejumlah rumah sakit, ventilator ITS ini juga didesain dapat mudah dipindahkan dan diproduksi dengan lebih cepat. “Mungkin yang akan menjadi kendala nantinya adalah ketersediaan bahan baku,” ungkap Aulia.

Ia pun tidak menampik bahwa komponen yang digunakan memang mudah didapat di pasaran. Dibanding ventilator yang sudah ada, bahannya ventilator produk ITS ini berbasis pada penggunaan Ambu Bag (Bag Valve Mask/BVM) atau yang secara manual dikenal dengan istilah manual resuscitator. Komponennya juga berasal dari metal acrylic yang mudah ditemui di pasaran.

Salah satu Staf Kalibrasi dan Pengujian BPFK saat menjelaskan cara kerja Ventilator

Namun, aku Aulia, untuk dilakukan produksi secara besar-besaran masih akan diupayakan menjajaki kerja sama dengan pabrik penyedia bahan baku. “Dan yang terpenting komponen yang digunakan tetap akan menunjang kriteria penggunaan klinis robot ini sesuai standar BPFK nantinya,” urainya.

Secara harga, diungkapkan oleh Ashari, produk ventilator di pasaran saat ini bisa mencapai kisaran Rp 800 juta per unit. Namun, untuk ventilator buatan ITS ini diperkirakan nantinya bila diproduksi masalah harganya hanya kisaran Rp 20 jutaan per unit. Namun harga yang ada di pasaran itu sebanding dengan langkanya alat ventilator saat ini. Mengingat banyak negara juga tidak ada yang mau ekspor ventilator, karena memang lagi dibutuhkan di masing-masing negara tersebut. Maka dari itu pembuatan ventilator ini menjadi solusi kelangkaan tersebut.

Wakil Gubernur Emil Dardak (kanan) saat memberikan sambutan pada launching Simple & Low-Cost Mechanical Ventilator ITS untuk pasien Covid-19 di Gedung Pusat Robotika ITS

Sementara itu, Wakil Gubernur Jawa Timur Dr Emil Dardak yang juga hadir dalam acara ini mengungkapkan apresiasinya kepada ITS, karena selalu berperan secara nyata untuk Indonesia melalui bidang teknologi. Ia juga menyampaikan bahwa Pemprov Jawa Timur akan memberikan bantuan secara optimal agar Ventilator ini dapat segera dimanfaatkan masyarakat luas. “Harapan saya, teknologi ini dapat memberikan efisiensi penanganan Covid-19 saat ini, sehingga jumlah pasien sembuh juga akan semakin banyak,” tutupnya. (sep/HUMAS ITS)

Berita Terkait