ITS News

Sabtu, 28 September 2024
15 Desember 2006, 17:12

Mahasiswa ITS Raih Penghargaan ‘Youth National Science and Technology’

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Dari penghargaan itu, Dwi, demikian biasa dipanggil, memperoleh tropi dan uang tunai sebesar Rp 10 juta. ”Hadiah ini antara lain akan saya buat untuk mengembangkan apa yang telah saya kerjakan selama ini hingga memperoleh penghargaan ini,” papar mahasiswi jurusan Teknik Informatika angkatan 2003 ini.

Dwi berhasil menyisihkan 27 peserta lainnya dari seluruh Indonesia melalui software yang diciptakannya dalam membuat Iridosoft, perangkat lunak atau software pendeteksi kolesterol melalui citra iris mata dengan metode principle component analysis. Melalui software ini, maka akan dengan mudah seseorang terdeteksi kelebihan kadar kolesterol atau tidak, melalui analisis foto dari bola mata.

Software ini memang masih butuh pengembangan lebih lanjut, karena saat ini baru sampai pada tahap mendeteksi awal, apakah seseorang kelebihan kolesterol atau tidak melalui pengolahan hasil foto bola mata,” ungkap mahasiswi kelahiran, Ponorogo, 1 September 1985 ini.

Ke depan, imbuh Dwi, software ini harus sudah bisa memastikan secara kuantitatif, seberapa kolesterol seseorang yang melakukan pemeriksaan. ”Pada cara yang sederhana ini, hasil foto bola mata atau iris bisa dianalisis dengan cara menyimpan foto dalam format bmp, kemudian dimasukkan ke komputer pada software Iridosoft, kemudian dilakukan sigmentasi, filtering dan analisis, kemudian diketahui apakah seseorang memiliki kadar kolesterol berlebih atau tidak,” kata anak kedua dari tiga bersaudara ini.

Diungkapkannya, validitas dari software yang diciptakannya mencapai 75 persen. Artinya, memang masih membutuhkan berbagai penyempurnaan. ”Dalam menganalisis hasil foto iris mata untuk menentukan seseorang kelebihan kolesterol atau tidak adalah dengan melihat lingkaran kolesterol yang mengelilingi iris mata, dimana seseorang dapat disimpulkan memiliki kadar kolesterol berlebih manakala pada lingkaran luar iris mata terdapat lingkaran putih buram padat, yang merupakan lingkaran sodium,” jelas Dwi yang punya hobi menulis ini.

Dikatakan Dwi, beberapa penyebab kesalahan pada proses segmentasi dikarenakan nilai batas atas dan batas bawah radius mata kurang tepat, dan noise berupa kelopak dan alis mata.

Menurut Pembantu Rektor III ITS, Dr Ir Achmad Jazidie MEng, awalnya ada dua mahasiswa ITS yang masuk nominasi untuk memperoleh penghargaan itu. “Setelah melalui penilaian dan wawancara serta presentasi yang mereka bawakan, akhirnya hanya Dwi Ratnasari-lah yang berhak mendapatkan penghargaan itu bersama empat orang dari daerah lain,” tutur Jazidie. (humas/th@)

Berita Terkait