ITS News

Sabtu, 28 September 2024
23 Desember 2006, 07:12

Kupas Tuntas Jilbab Wanita

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Selama ini ujar Aisha, kaum wanita khususnya yang berjilbab,sering kali mengalami dilema karena keputusan yang mereka ambil."Banyak orang yang pro dan kontra terhadap keputusan yang diambil seorang muslimah untuk berhijab tak terkecuali dari orang tua selain itu pula kejadian-kejadian yang menyayat hati sering terjadi ketika seorang muslimah memutuskan untuk berhijab". Fenomena yang terjadi saat ini berbeda dengan di daerah Mekah ketika ayat yang menjelaskan kewajiban muslimah untuk berhijab,kaum muslimah yang ada pada waktu itu memakai horden, sprei, taplak atau sejenisnya yang digunakan untuk berhijab ketika tahu turunnya ayat yang mewajibkan kaum perempuan harus menutup aurat"paparnya.
 
Alumni dari ITS ini,tepatnya jurusan Teknik Kimia juga menuturkan bahwa adanya pro dan kontra yang terjadi saat ini, disebabkan karena adanya anggapan bahwa muslimah yang berjilbab cenderung sulit mendapatkan pekerjaan, sulit mendapatkan jodoh ataupun adanya anggapan wanita berjilbab cenderung tidak dapat bersosialisasi.Karena adanya anggapan yang demikian cenderung muslimah yang belum berjilbab merasa takut untuk segera berhijab."Padahal,muslimah yang telah berjilbab akan lebih dihormati oleh kaum lelaki karena dapat menjaga izzah(kesucian,Red) dan kaum lelaki lebih menyukai muslimah yang dapat menjaga kesuciannya"papar ibu dari dua anak ini.

Menurut ibu yang juga menjadi trainer di PT Trustcu ini, ada beberapa cara yang dapat kita gunakan ketika memakai jilbab yakni menggunakan jilbab yang dapat menutupi tubuh terutama di bagian dada dan jilbab yang akan digunakan hendaknya tidak transparan  dan untuk warnanya sendiri dapat kita padu padakan sesuai dengan selera. "Tips yang sampai saat ini saya terapkan, tidak pernah menggunakan lebih dari tiga warna ketika mengenakan suatu busana sehingga warnya tidak bentrok dan juga membeli jilbab yang dapat dipakai untuk waktu yang lama akan tetapi juga mengikuti mode untuk saat ini" papar Aisha.
 
Dalam acara bedah buku Gara-Gara Jilbab, Irma yang juga pemateri menuturkan bahwa jilbab saat ini bukan hanya sebagai suatu kewajiban yang harus ditunaikan oleh seorang muslimah akan tetapi jilbab merupakan suatu kebutuhan bagi suatu muslimah sehingga tidak tergerus perubahan zaman saat ini. Di sela-sela materinya Ibu yang mengajar di jurusan Hubungan Internasional-UNAIR ini juga menjelaskan sedikit pengalamannya ketika ditanya seorang non muslim mengenai alasannya untuk mengenakan jilbab."Saya memakai jilbab karena dalam agama yang saya anut ini merupakan kewajiban yang harus ditunaikan oleh seorang kaum wanita"paparnya. "Dengan saya menjelaskan seperti itu saya dapat menepiskan pikiran orang tersebut bahwa kaum muslimah yang berjilbab bukanlah teroris melainkan merupakan kewajiban dalam ajaran agama"imbuh ibu yang berkulit sawo matang ini.
 
Yang menarik dari acara yang digelar oleh Departemen Keputrian,Jemaah Manarul Ilmi(JMMI) ini dalah facial gratis bagi 50 pendaftar pertama yang dilaksanakan Sabtu(23/12) bertempat Masjid Manarul Ilmi(MMI) selain itu juga peserta yang hadir dalam acara ini,tidak hanya dihadiri oleh mahasiswi yang ada di ITS melainkan juga dihadiri oleh mahasiswa-mahasiswa AKBID dr.Soetomo dan UNAIR. Disela-sela acara, juga diadakan testimoni bagi peserta akan kesannya mengenakan jilbab pertama kali. "Yang melatar belakangi diadakannya acara ini sebenarnya agar mahasiswa dapat mengenal,menggunakan jilbab yang modis dan syar’i serta menepis anggapan-anggapan buruk mengenai jilbab selain itu juga memperkenalakan kepada kaum muslimah untuk mengenai kosmetik yang baik dan halal"papar Beilinda, panitia Humas Bedah buku yag juga merangkap sebagai Ketua Departemen Keputrian Jemaah Masjid Manarul Ilmi(JMMI).
(m8)    
   

Berita Terkait