ITS News

Sabtu, 28 September 2024
20 Januari 2007, 11:01

Kunjungan BEM Disambut Anggota DPR Alumni ITS

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Tidak seperti yang direncanakan sebelumnya bahwa BEM ITS akan diterima oleh Komisi VII, BEM ITS akhirnya diterima oleh Komisi VI DPR yang bertugas mengurusi perindustrian dan perdagangan. Penyambutan rombongan sendiri pun dilakukan oleh alumni ITS yang menjadi salah satu aggota DPR RI, Muhammad Najib.

Sambutan yang meriah pun dilakukan oleh pihak DPR RI. Ini dimaksudkan sebagai motivasi bagi para mahasiswa ITS untuk tertarik untuk terjun sebagai wakil rakyat di DPR RI. ”Selama ini yang merajai DPR adalah para alumni ITB, UI, dan UGM,” ujar anggota DPR dari PAN ini.

Minimnya perhatian sebagian besar mahasiswa ITS terhadap politik menjadi bahan diskusi menarik yang digelar oleh Najib. Hal ini, menurut Najib disebabkan oleh banyak faktor, salah satunya adalah minimnya kunjungan dari ITS dalam membangun jaringan terhadap pemerintah. “Banyak anak ITB, UI dan UGM yang sering menyampaikan aspirasi secara langsung melalui dialog dengan para legislatif di sini,” lanjut Najib.

Najib sendiri sebagai anggota DPR mengakui terkesan dengan pola pikir anggota BEM ITS yang kritis dan banyak ingin tahu. “Saat sesi tanya jawab, saya melihat teman-teman BEM ITS sangat antusias dalam menyampaikan pendapat dan aspirasinya," ceritanya.

Sebelum diadakan kunjungan ke gedung DPR RI, beberapa jam sebelumnya BEM ITS melakukan lawatan kepada BEM UNJ (Universitas Negeri Jakarta).

Seperti halnya sambutan yang dilakukan DPR RI, lawatan perdana yang diikuti oleh seluruh peserta Study Comparative akhirnya diterima dengan baik oleh Ketua Umum BEM UNJ, Akhmal Dicky.

Acara yang menjadi agenda dalam pertemuan BEM ITS dengan BEM UNJ adalah tukar pendapat mengenai keadaan BEM di masing-masing kampus hingga tindakan advokasi yang dilakukan oleh BEM untuk mahasiswa yang kurang mampu.

Aris Triwinarno yang menjabat sebagai sekretaris jendral BEM ITS mengatakan bahwa dirinya sangat tertarik kepada konsep iuran sebanyak seribu rupiah yang dibebankan kepada setiap mahasiswa UNJ, dimana nantinya uang tersebut akan dijadikan dana abadi bagi mahasiswa yang kesulitan dalam hal pendanaan. ”Tentu saja ini akan menjadi salah satu sumber keuangan bagi mahasiswa," terang Agus. (ap/rif)

Berita Terkait