ITS News

Sabtu, 28 September 2024
01 Februari 2007, 12:02

ITS Tambah Guru Besar Wanita

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Seperti biasa, Rapat Pengukuhan Terbuka ITS berjalan dengan khidmat. Sama seperti pengukuhan guru besar lainnya, tidak ada yang berbeda mulai dari masuknya iringan para senat hingga pembacaan doa. Tapi ada satu hal yang jarang terjadi, pengukuhan kali ini diperuntukkan kepada dosen wanita ITS. Hal ini memang jarang terjadi karena hanya ada 6 dari 52 Guru Besar yang berkaum hawa. “Akhirnya kita memiliki satu srikandi lagi di ITS,” ujar Prof Dr Ir Muhammad Nuh DEA, Rektor ITS dalam sambutannya

Prof Yulinah Trihadininrum merupakan salah satu diantaranya. Perempuan yang telah mengabdi di ITS sejak 1984 lalu ini dengan tenang penyampaikan pidatonya dalam Rapat Pengukuhan kemarin. Bertemakan Perkembangan paradigma dalam penanganan Sampah Kota dan Kontribusinya terhadap Pencapaian Millenium Development Goals, Yulinah membuktikan bahwa tidak hanya para bapak saja yang dapat mengukir prestasi di kampus teknik ini.

Tidak ada rasa canggung ketika Yulinah menyampaikan pidatonya di depan para senat dan tamu yang hadir. Maklum, lulusan S3 dari Belgia ini sudah sering diundang untuk mengisi seminar nasional ataupun internasional, belum lagi pengalamannya menjadi instruktur di berbagai pelatihan. Di akhir pidatonya, Yulinah berharap apa yang telah dilakukannya selama ini tidak sia-sia, “apa yang telah saya capai hendaknya menjadi barokah dan bermanfaat bagi para mahasiswa, ITS, bangsa dan negara,” ucap Yul, sapaan akrabnya.

Dalam sambutannya, Rektor ITS juga membenarkan bahwa kebanyakan seorang wanita itu mempunyai filosofi kemanfaatan dan kemaslahatan. Selain itu Nuh juga menggambarkan bahwa seorang guru besar mempunyai otoritas seperti para kiayi di Indonesia. “Apapun yang dikatakan mereka, orang pasti akan mempercayainya,” tambahnya. Satu lagi canda Nuh, ia mengatakan jika guru besar yang terpilih adalah wanita, bukan berarti si istri yang pintar, tetapi si suami yang lebih pintar memilih istri yang pintar. “Itulah ego para lelaki,” guraunya menghibur.

Tak terasa dua jam telah berlalu, prosesi pengukuhan pun telah ditutup. Para tamu, undangan, keluarga dan guru besar segera untuk memberi ucapan selamat pada Yulinah. Selalu terbesit wajah ceria pada orang yang sedang berbahagia ini. Diiringi lagu First Love milik Utada Hikaru dan lagu sunda Manuk Dadali, semua yang hadir pun dimanjakan dengan berbagai hidangan yang telah disediakan. (Zn/ftr)

Berita Terkait