ITS News

Sabtu, 28 September 2024
18 Februari 2007, 15:02

Bahas Masa Depan Jatim,9 PTN Gelar Video Konfrensi

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Ketua pelaksana kegiatan video konfrensi dengan tema East Jawa Up-date 2006, Dr Ir Achmad Jazidie M.Eng, Minggu (18/2) siang mengatakan, kegiatan ini sedikitnya akan mengetengahkan para pakar dari sembilan perguruan tinggi yang akan membahas dan memberikan pemikiran dari berbagai sisi untuk membangun Jatim ke depan. “Dalam jadwal yang telah kami susun, Pak Gubernur akan memberikan keynote speech dari kantor Pemprop bersama-sama dengan pejabat dari Bank Indonesia Surabaya. Setelah itu akan dilanjutkan dengan dua sesi topik bahasan, masing-masing tentang dinamika perekonomian Jatim dan dinamika sosial, politik, budaya, pendidikan dan kehidupan beragama,” jelas Jazidie.

Dikatakannya, kegiatan ini merupakan upaya untuk memaksimalkan peran perguruan tinggi khususnya PTN yang berada di Jatim dalam memberikan pemikiran bagi pembangunan propinisi ini, serta memaksimalkan jaringan komunikasi yang selama ini telah terbangun di PTN di Jatim. “Kami ingin menunjukkan melalui teknologi video konfrensi ini, para peserta akan mendapatkan kesempatan yang sama walau mereka berada di tempat berbeda, dan dengan cara ini akan dapat menekan biaya,” katanya.

Kesembilan PTN yang tergabung dalam Paguyuban Rektor PTN se-Jatim itu masing-masing ITS, Unair, Unesa, IAIN, Unijoyo, UM, Unibraw, UIN, dan UJ.

Diungkapkan Pembantu Rektor III ITS ini, beberapa makalah yang telah masuk ke panitia antara lain tentang Perkembangan Ekonomi Regional Jatim melalui Cluster Industri Migas yang akan disampaikan tim dari ITS, Prospek Perekonomian Madura Pasca Jembatan Suramadu dari Unjoyo, Sistem Penjaminan Mutu Perguruan Tinggi oleh Universitas Negeri Malang, Implementasi Undang-undang Guru dan Dosen akan disampaikan oleh Unesa,Agama dan Kekerasan di Jatim dibawakan oleh IAIN Sunan Ampel, dan dari Uniar tentang Keadaan Sosial Politik Jatim. “Kami masih menunggu pemakalah dari UIN Malang dan Jember, mudah-mudahan pada saatnya semua makalah sudah terkumpul dan terdistribusi. Tentang topik memang diserahkan kepada masing-masing perguruan tinggi, panitia hanya menentukan bingkai besarnya saja,” terangnya.

Jazidie optimistis tentang apa yang kini digagasnya itu ke depan akan menjadi salah satu pola atau cara untuk menyampaikan gagasan dan pemikiran tidak hanya bagi masyarakat kampus, dalam menerima kuliah-kuliah umum dari para pakar yang dimiliki atau pakar tamu, tapi juga bisa dilakukan untuk para birokrasi yang berada di pemprov, pemkot atau pemkab di Jatim. “Melalui kerja sama yang erat dengan perguruan tinggi ini, ke depan pembangunan di Jatim akan makin menemui kesempurnaan. Kini tinggal bagaimana menindaklanjuti setelah acara ini digelar,” jelasnya.

Berapa biaya yang dibutuhkan untuk kegiatan itu? Jazidie tidak merincinya. Tapi, katanya menjelaskan, dengan telah terhubungnya masing-masing PTN di Jatim dalam satu jaringan lokal, biayanya tidak terlalu besar untuk bisa menghadirkan dan menerima pembicaraan dari para pakar dari masing-masing PTN dan juga gubernur dan pejabat dari BI. (Humas/jie)

Berita Terkait