ITS News

Sabtu, 28 September 2024
26 Maret 2007, 11:03

Rekor Muri, Lukiskan Alam Dalam Angka

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Bertempat di Theater A ITS, Minggu (25/3), ratusan peserta OMITS 2007 menyaksikan peragaan dan pembuktian pencetakan rekor Muri oleh Muhammad Faisol Rizal. Rekor yang dipecahkannya yakni sebagai pembuat bujur sangkar dan kubus ajaib perorangan dengan jumlah angka terbanyak.

Bujur sangkar dan kubus ajaib yang dibuat Rizal ini memiliki puluhan jalur, baik vertikal, horizontal, maupun diagonal. Jalur tersebut terbagi atas kotak-kotak kecil yang berisi angka acak. "Bila diputar atau diubah posisi dengan ukuran 3×3 dan 5×5, maka hasil jumlahnya akan sama baik ditotal secara vertikal, horizontal ataupun diagonal," ungkap pria yang bekerja di Departemen Keuangan RI ini.

Dalam uji rekor ini, Rizal memperagakan dua karyanya yaitu bentuk bujur sangkar (dua dimensi, Red) dan kubus (tiga dimensi, Red). Di sini, bujur sangkar milik Rizal berukuran 75×75 atau sama dengan 5625 buah kotak kecil. Sementara untuk kubusnya berukuran 25x25x25 atau terdiri dari 15625 kubus kecil. Bila angka yang tertulis di kotak itu dijumlah secara garis lurus, baik vertikal, horizontal ataupun diagonal; maka hasilnya akan tetap sama. Untuk bentuk dua dimensi, total penjumlahan angkanya adalah 20.769.825, sedangkan untuk tiga dimensi total angkanya mencapai lebih dari dua milyar.

Yang unik, kata pria kelahiran Surabaya, 1 Agustus 1976 ini, karya miliknya bersifat dinamis. Maksudnya,ketika benda tersebut diputar berkali-kali dengan ukuran luas 3×3 dan 5×5, maka hasil penjumlahannya akan tetap sama. "Hingga saat ini, kubus terbanyak dicetak oleh peneliti Jepang yaitu Nakamura dari Jepang pada 2004. Tapi, ukurannya masih 17x17x17 dan tidak dinamis," jelas lulusan SMP Negeri 1 Bangil ini.

Rizal menemukan pola ajaib ini melalui tahap trial and eror. "Saya mencobanya sejak tahun 1995. Jadi kira-kira 12 tahun lamanya. Saat itu berawal dari iseng-iseng mencoba di kereta Jakarta-Surabaya," ungkap bapak dari dua putri ini. Dengan pola ini, menurutnya, bisa menjumlah angka hingga miliaran atau bahkan tak terhingga.

Pria yang berdomisili di Tangerang ini pun mengibaratkan karya kubusnya sebagai makrokosmos atau alam semesta dan bujursangkar sebagai galaksi. "Tak mungkin tiba-tiba galaksi berpindah tanpa menyebabkan perubahan pada yang lain kan? Ini namanya hukum kesetimbangan, bisa disebut melukiskan alam semesta dalam angka," ujar Rizal.

Rencananya, penghargaan dari Muri akan diberikan pada saat final Olimpiade Matematika Himatika pada 1 April mendatang di rektorat ITS. setelah Muri, Rizal akan mencatatkan prestasinya dalam Guinness Book of the Record. Dalam implementasi selanjutnya, karya tersebut akan dibentuk menjadi alat. "Tapi, masih rahasia," komentarnya. (th@/ftr)

Berita Terkait