ITS News

Sabtu, 28 September 2024
28 Maret 2007, 22:03

Dosen ITS Dibekali Pengetahuan "Soft Skill"

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Materi soft skill yang diberikan kepada para dosen, kata Ketua Panitia Sosialisasi Soft Skill, Drs Soehardjoepri M.Si, berkait dengan keinginan ITS didalam menyiapkan pengetahuan soft skill kepada para mahasiswa untuk bisa bersama-sama dengan pemberian materi perkuliahan atau pun diberikan terpisah. “Pertimbangan kami memberikan materi itu tidak lain adanya masukan dari berbagai pihak termasuk para alumni tentang kekurangan-kekurangan para lulusan ITS terutama yang berkait dengan kemampuan-kemampuan soft skill-nya,” kata Djoepri.

Karena itulah, Djoepri menambahkan, para dosen ITS dalam kegiatan sosialisasi ini diajak untuk bersama-sama menggodok materi-materi apa yang nantinya dapat diberikan kepada para mahasiswa. “Kali ini kami mengundang para pembantu dekan, kajur dan dosen untuk bersama-sama menerima materi refreshing tentang Soft Skill Awarness dari dua pembicara masing-masing Bapak Dr Ir G. Suprayitno MM, selaku Sekretaris Eksekutif Dewan Pengembangan Program Kemitraan antara Perguruan Tinggi-Dunia Usaha, dan Ibu Illah Saillah MS, dari Tim Pengembangan Soft Skill dan KBK-Dikti,” katanya.

Tujuannya, katanya menambahkan, sebelum para mahasiswa mendapatkan itu, dosen-lah yang harus diberitahukan lebih dulu, sehingga nantinya tiap kali dosen memberikan materi bisa saja dimasukkan materi soft skill itu.

Apa materi soft skill yang akan diberikan kepada para mahasiswa itu? Tidak lain adalah penanaman sikap jujur, kemampuan berkomunikasi, dan komitmen. “Kami dalam diskusi dan berbagai masukkan yang telah dihimpun menyepakati hasil akhir dari soft skill yang harus dimiliki tiap lulusan ITS adalah sebagai lulusan yang cerdas dan santun,” terangnya.

Djoepri juga berharap dari sosialisasi soft skill akan menghasilkan satu rekomendasi dan sebuah proposal yang nantinya akan diusulkan untuk mendapatkan Program Hibah Kompetisi (PHK) dalam bidang soft skill. “Selain itu kami juga berharap tumbuh kesadaran, bahwa persoalan soft skill bukan hanya menjadi persoalan bidang tiga atau kemahasiswaan semata, tapi juga terkait dengan bidang-bidang lainnya termasuk akademik dan juga bidang administrasi,” jelas Djoepri.

Dihubungi terpisah, Dr Ir G. Suprayitno MM, mengatakan, ia menyambut baik kesadaran dari ITS untuk bersama-sama memikirkan masa depan terhadap para lulusannya. Karena itu ia berharap bekal soft skill, yang akan diberikan nanti benar-benar mempersiapkan para lulusan ITS bertarung di pasar kerja.“Saya mengibaratkan antara hard skill dan soft skill seperti konsep Yin dan Yang, yang memang tidak bisa dipisahkan untuk menuju kesuksesan karir seseorang. Sayangnya kita baru menyadarinya akhir-akhir ini saja, sehinga seolah kini soft skill selalu menjadi topik pembicaraan menarik,” katanya.

Diungkapkannya, pengetahuan soft skill tidak lain adalah kemampuan seseorang untuk bisa beradaptasi dan berkomunikasi dengan baik pada lingkungan dimana dia berada. “Ini penting, karena banyak para lulusan perguruan tinggi ketika diminta berbicara, menyampaikan ide atau gagasan serta mempresentasikan karyanya, tidak siap. Dalam manajemen modern ditemukan bahwa suksesnya seseorang tidak hanya ditentukan dari kecerdasan semata, tapi juga soft skill yang dimiliki,” katanya. (Humas/Jie)

Berita Terkait