ITS News

Sabtu, 28 September 2024
27 April 2007, 10:04

Hati-hati Penipuan Berkedok Rektor ITS

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Demikian diungkapkan Priyo Suprobo, Kamis (26/4) siang, berkait dengan adanya pengaduan dari masyarakat yang diterima terhadap modus penipuan yang mengatasnamakan diri sebagai Rektor. ”Saya minta kepada masyarakat yang menerima telepon atau faksimail untuk tidak begitu saja percaya, dan pola-pola itu tidak pernah dilakukan oleh ITS kepada masyarakat,” katanya menandaskan.

Bukan hanya itu, di lingkungan ITS, Probo juga telah membuat surat edaran bernomor 2278/12/KU/2007 tertanggal 17 April 2007 tentang himbauan kepada segenap pimpinan unit kerja di ITS untuk lebih berhati-hati apabila ada akonum yang mengatasnamakan Rektor dan atau Pimpinan ITS dengan dalih meminta dengan segera dan melakukan transfer sejumlah dana untuk kepentingan apa pun.

”Hingga kini yang sudah diterima adalah beberapa orang tua yang putranya mengikuti program Penelusuran Minat Dan Kemampuan (PMDK) dalam penerimaan mahasiswa baru. Mungkin penipunya memanfaatkan momentum seleksi PMDK yang hingga kini masih dalam proses pendataan dan pengumpulan berkas,” katanya.

Dikatakannya, ia memang belum mendapat laporan dari lembaga dan institusi lain terhadap modus penipuan seperti itu, tapi ia berkewajiban untuk menyampaikan ini agar tidak makin banyak masyarakat yang tertipu. ”Orang tua yang melaporkan itu mengaku telah mentransfer uang sebesar Rp 12 juta dari sekitar Rp 70 juta yang diminta. Saya khawatir jika hal ini tidak segera disampaikan secara terbuka akan memakan korban lebih banyak lagi. Karena itu saya tegaskan ITS tidak akan melakukan hal-hal seperti itu, semuanya sudah ada aturan yang jelas tertulis,” katanya.

Sri Rejeki, seorang ibu dari Kalimantan yang melaporkan peristiwa penipuan itu ketika dihubungi mengatakan, kalau dirinya pada awalnya kaget ketika diminta untuk mentransfer sejumlah uang untuk menjamin agar peserta PMDK bisa diterima. ”Awalnya diminta Rp 60 juta dan sudah ditransfer Rp 12 juta. Beberapa hari kemudian, si penelepon yang mengaku orang dekat rektor meminta tambahan menjadi Rp 70 juta. Saat itulah saya mulai curiga kalau itu penipuan,” katanya.

Dihubungi terpisah Pembantu Rektor I ITS, Prof Ir Noor Endah MSc PhD, selaku ketua dan penanggungjawab pelaksanaan penerimaan mahasiswa baru melalui jalur PMDK mengatakan, kalau praktek-praktek seperti itu baru kali ini muncul sejak tiga tahun lalu ITS menyelenggarakan PMDK.

”Saya tegaskan tidak ada bentuk pembayaran apa pun yang diminta ITS berkait dengan pelaksanaan PMDK kecuali melalui transfer ke rekening rektor yang memang sudah disampaikan dalam formulir. Jangankan uang berjumlah jutaan, uang pendaftaran yang menjadi persyaratan dalam menyerahkan berkas pun sudah ditentukan pada rekening rektor dan tidak dalam bentuk cash,” terang Noor Endah.

Noor Endah juga menegaskan, kalau penerimaan mahasiswa baru melalui jalur PMDK tidak dilakukan negosiasi apa pun berkait dengan besarnya biaya yang harus dibayar, karena semuanya sudah ditentukan, dan juga tidak pihak ITS tidak menerima dalam bentuk uang cash.

”Sehingga kalau ada orang-orang yang mengatasnamakan ITS melakukan negosiasi-negosiasi sebaiknya diabaikan. Saat ini penerimaan mahasiswa baru melalui jalur PMDK masih dalam proses pendaftaran dan pengumpulan data, dan hasilnya baru akan disampaikan pada akhir Mei mendatang,” katanya.

Artinya, kata Noor Endah menambahkan, tidak ada keputusan atau tidak ada seseorang peserta PMDK dinyatakan telah diterima dan harus menyerahkan sejumlah uang sebelum waktu pengumuman dilakukan. ”Semua pembayaran ditentukan setelah yang bersangkutan dinyatakan diterima melalui pengumuman resmi, dan pembayaran pun telah ditunjuk hanya pada rekening rektor seperti yang tercantum pada pengumuman,” katanya. (Humas/rif)

Berita Terkait