ITS News

Sabtu, 28 September 2024
12 Mei 2007, 08:05

Gandeng Yokogawa, ITS Jadi Training Centre

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Pembantu Rektor III ITS, Prof Dr Ir Achmad Jazidie MEng mengatakan, selain ITS ditunjuk sebagai training centre, MoU juga menyepakati kerja sama dalam bidang pendidikan dan pelatihan, pengembangan sumber daya manusia, penelitian dan pengembangan. “Melalui kerja sama ini kami berharap ITS akan memperoleh transfer teknologi dan pengetahuan. Ini sesuatu yang harus terus didorong dan ditumbuh-kembangkan sesuai target kerjasama lembaga pendidikan dan industri,” papar Jazidie.

Melalui kerja sama ini, diharapkan tidak ada lagi kesenjangan antara dunia industri dan perguruan tinggi. ”ITS akan menjadi jembatan dalam transfer ilmu pengetahuan dan teknologi terkait apa yang dimiliki PT Yokogawa dalam bidang pengembangan aplikasi instrumentasi dan sistem kontrol,” jelas Jazidie lagi.

Sementara itu, Presiden Direktur PT Yokogawa Indonesia, Toshinari Miyamoto dalam sambutannya mengatakan, bentuk kerjasama yang dilakukan perusahaannya dengan ITS merupakan bagian dari upaya mengembangkan kapasitas perusahaan. ”Di perusahaan kami ada banyak lulusan dari perguruan tinggi negeri termasuk dari ITS, jika program dalam bentuk kerjasamam ini berhasil, maka ke depan mereka yang diterima di tempat kami tidak perlu lagi melakukan penyesuaian, karena sudah mengerti peralatan yang akan dihadapi,” tandasnya panjang lebar.

Pada bagian lain, Ichsan Gaffar, Division Head System-Product-Sales & Marketing PT Yokagawa Indonesia, mengungkapkan untuk tahap awal YIN akan menempatkan beberapa equipment berbasis Distributed Control System (DCS) di ITS yang selanjutnya akan dipelajari dan dikembangkan oleh ITS. Selain itu, dalam waktu dekat, tepatnya awal Juni PT Yokagawa juga akan menggelar training DCS bagi peneliti IT di ITS.

Berbicara tentang DCS, Ichsan menambahkan, bahwa sebenarnya ada satu teknologi baru yang lebih canggih dari DCS, yaitu fieldbus. Tapi menurutnya, respon di Indonesia akan teknologi tersebut masih sangat lambat sehingga Indonesia ketinggalan."Semoga melalui kerja sama kita bisa memperkenalkan teknologi ini kepada ITS," harap Ichsan.

Lebih lanjut, tentang dipilihnya ITS sebagai partner kerja PT Yokogawa, menurut Ichsan hal itu tidaklah berlebihan."Sekitar 15 hingga 20 prosen pegawai kita adalah alumnus ITS. Jadi kami di sini yakin bahwa ITS pasti mampu melakukan riset bersama PT Yokagawa," ungkapnya.

Lalu mengapa riset justru dipilih di ITS bukan di PT Yokagawa? Menjawab pertanyaan ini Ichsan berkomentar,"Kita yang di sini kan waktunya habis melayani para customer. Jadi saya rasa sangat cocok bila riset dilakukan oleh teman-teman di ITS. Lagi pula kita juga tak harus menunggu penemuan hasil riset di Jepang kan?".

Terwujudnya kerja sama antara ITS dan PT Yokagawa ini tak lepas dari peran PREDICT ITS sebagai pihak perantara. PREDICT ITS telah mempertemukan kepentingan ITS dan PT Yokagawa untuk bersama mengembangkan bidang ICT. (f@y/th@/jie)

Berita Terkait