Ketika kita melakukan kerja, jangan berniat untuk menyenangkan orang. Karena nanti akhirnya pasti akan muncul kekecewaan. Niatkan semuanya karena Allah, lillahi ta`ala," itulah salah satu nasihat Nuh dihadapan ratusan mahasiswa Teknik Elektro ITS ketika mengisi acara talk show di LCEN. Mendengar nasihat tersebut, para mahasiswa pun mengiyakan.
Pasca pemilihan calon Rektor baru, lanjut Nuh, dirinya sudah yakin bahwa 99% ia tak akan menjabat Rektor lagi. Meski demikian, di masa tenggang antara proses pemilihan dan pengesahan rektor baru, ia dan staf-stafnya tetap bekerja sebagaimana biasanya, bahkan lebih giat. Apa yang memotivasinya? "Lillahi taalaa, cuma itu. Lagi pula, kerja kan bukan masalah jadi atau tak jadi tapi itu adalah soft skill kita," tutur Nuh kalem.
Dari sana, ungkap Nuh dalam ceritanya, akhirnya muncul banyak tawaran dari berbagai pihak. "Saya beri tahu satu-persatu tapi ini nggak usah ditulis lho ya nanti bocor," gurau Nuh disambut tawa hadirin. Dari lima jabatan vital yang ditawarkan kepada Nuh salah satunya adalah tawaran untuk menjadi Penasihat Pertimbangan Presiden. Tapi, akhirnya dibatalkan dan diganti dengan jabatan Menkominfo.
Dari apa yang ia alami, Nuh kembali memberikan wejangan kepada mahasiswa. "Jadikan setiap aktifitas yang kita lakukan sebagai bagian dari infestasi amal kita," jelasnya. Ketika tahu akan menjadi menteri, imbuh Nuh, ia sempat merenung apakah anugerah yang diperolehnya ini diambil dari infestasi atau dari deviden amalnya." Kalau dari infestasi, bagaimana nasib saya nanti di akhirat?," tuturnya.
Selain itu Nuh juga berpesan agar mahasiswa mempelajari bidang soft skill. Karena soft skill sangat dibutuhkan dalam pembangunan karakter. "Karakter yang kuat dibutuhkan oleh seorang pemimpin. Sebab seorang pemimpin harus berani mengambil keputusan bukan diputuskan," tegas Nuh.
Tak lupa, Nuh juga mengingatkan mahasiswa untuk selalu berbakti kepada orang tua. "Untuk mbak-mbak yang hendak menikah tapi tak direstui orang tua jangan selanjutnya malah kawin lari. Lha wong nikah ditempat saja nggak bisa kok kawin lari," canda Nuh diselingi tawa peserta talk show.
Dalam kesempatan talk show tersebut, selain sharing dengan sesama keluarga besar ITS, Nuh juga sempat menyinggung adanya program Menkominfo tentang pemberian beasiswa S2 dan S3 ke luar negeri bidang Information and Communication Technology (ICT) related. "Besar beasiswa ini lumayan, bahkan saya rasa lebih besar dari pada Monbukagakusho Jepang. Tapi, ada syaratnya yaitu mahasiswa bersangkutan harus kembali ke Indonesia," pungkas Nuh.(f@y/rif)
Kampus ITS, ITS News — Banyaknya persoalan sampah di Indonesia menimbulkan berbagai dilema masyarakat. Oleh karena itu, tim Kuliah
Kampus ITS, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) terus mendukung kemajuan teknologi dan pendidikan Indonesia. Kali ini,
Kampus ITS, ITS News — Tim riset kendaraan hemat energi Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) terus melebarkan sayapnya di kanca
Kampus ITS, ITS News — Kesejahteraan tenaga pendidik, khususnya guru honorer, di Jawa Timur masih membutuhkan perhatian serius. Menyadari pentingnya